berita7up.com – Belgia menang telak 4-0 dari Hungaria di babak 16 besar Piala Eropa 2016, Senin 27 Juni 2016. Atas hasil positif tersebut, Belgia berhak melaju ke babak perempatfinal Piala Eropa 2016 melawan Wales.
Pelatih Wales, Chris Coleman menyebut skuatnya sebagai tim Underdog di pertandingan ini. Meski begitu dia mengaku percaya diri melawan Belgia.
“Banyak orang memprediksikan Belgia akan memenangkan pertandingan. Namun, kami akan bekerja lebih baik sebagai tim underdog di laga ini,” kata Coleman, seperti dilansir Skysports.
“Kami akan tetap menjadi tim underdog. Ketika tim bermain untuk kami dan dengan permainan terbuka, kami bisa membuat bahaya tim lawan,” tuturnya.
Wales akan menghadapi Belgia, Sabtu 2 Juli 2016. Pertandingan tersebut akan dilaksanakan di Stade Pierre-Mauroy.
Terakhir kali kedua tim bertemu di babak kualifikasi Piala Eropa 2016. Wales menang 1-0 dari Belgia, Juni 2015 lalu.
berita7up.com - Fans Manchester United sempat kecewa dengan penampilan gelandang Bastian Schweinsteiger musim lalu. Pemain yang direkrut dari Bayern Muenchen ini, tampil tak seperti yang diharapkan publik di Old Trafford. Menurunnya penampilan Schweinsteiger kemungkinan akibat cedera lama yang dideritanya. Ia mendapatkan cedera itu saat memperkuat Manchester United menghadapi Sheffield United dalam Piala FA pada 10 Januari 2016
Schweinsteiger kemudian mengalami cedera pada Maret lalu saat berlatih bersama timnas Jerman. Akibatnya, dia sempat terancam gagal tampil di Euro 2016. Meski begitu, Schweinsteiger tetap dipanggil pelatih Joachim Low untuk memperkuat timnas Jerman di Piala Eropa 2016 di Prancis. Menariknya, Schweinsteiger mencetak gol kemenangan Die Mannschaftatas Ukraina pada partai pembuka Grup C.
Kinerja ciamik Schweini menjawab keraguan publik karena sang pemain baru saja pulih dari cedera ligamen berkepanjangan.
Banyak yang menyebut membaiknya performa Schweinsteiger berkat “perawatan” kekasihnya petenis top dunia, Ana Ivanovic. Selama menjalani proses penyembuhan Schweinsteiger ternyata kerap menghabiskan waktu bersama Ivanovic di Kota Madrid.
Schweinsteiger dan Ivanovic sudah berkencan sejak September 2014. Keduanya juga berencana naik pelaminan tahun ini. “Sulit untuk memiliki pacar yang tepat. Saya tahu orang-orang yang menghubungi saya meminta untuk menikah,” kata Ivanovic.
berita7up.com - Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Toni Kroos dan Alvaro Morata memburu posisi puncak yang saat ini dikuasai oleh Dimitri Payet. Bintang-bintang Real Madrid berusaha untuk menggusur Dimitri Payet dari puncak daftar SOCAR Player Barometer, ranking pemain resmi UEFA di Euro 2016.
Pemain andalan Wales, Gareth Bale, naik ke posisi dua dalam ranking resmi performa pemain di Prancis bulan ini setelah mencetak gol di setiap pertandingan babak grup untuk menginspirasi The Dragons melaju ke fase gugur.
Performa gemilang Bale tersebut membuatnya menggeser gelandang Jerman, Toni Kroos, yang sekarang berada di tiga besar selama lebih dari satu pekan.
Rekan mereka di Real Madrid, Cristiano Ronaldo, menjadi pemain yang paling meroket dari seluruh pertandingan pamungkas babak grup usai mencetak dua gol dan menyelamatkan Portugal dari kekalahan sehingga mereka bisa lolos ke babak 16 Besar.
Pemain Spanyol, Alvaro Morata, yang telah kembali ke Santiago Bernabeu dari Juventus, juga dalam sorotan setelah tiga golnya membuat dia memimpin perburuan sepatu emas dengan gol-golnya ia cetak dengan menit penampilan lebih sedikit dari Bale.
Pemain lain yang naik daun di rangking dalam beberapa hari terakhir adalah Kevin De Bruyne dan Aaron Ramsey, yang kini menjadi satu-satunya pemain di Euro 2016 yang telah mengukir lebih dari satu assist (2).
Player Barometer mengukur poin-poin data berbeda dalam korelasi langsung dengan posisi masing-masing pemain dan menimbang performa dalam kaitan langsung dengan kekuatan tim lawan.
berita7up.com - Piala Eropa 2016 tengah bergulir. Satu ancaman besar membayangi kompetisi antarnegara terbesar di Eropa tersebut. Hal tersebut adalah ancaman pengaturan hasil pertandingan oleh salah satu pihak tertentu guna meraup keuntungan.
Harus diakui, pengaturan hasil pertandingan merupakan momok besar bagi sepak bola. Keindahan dan integritas olahraga paling populer sedunia ini bisa rusak karenanya. Namun, ancamannya begitu masif dan sulit ditanggulangi.
Declan Hill yang menulis buku The Fix Soccer and Organized Crime menuturkan bahwa Piala Eropa 2016 juga mendapatkan ancaman serupa. Pengaturan hasil pertandingan membayangi. Terlebih lagi konsentrasi pengelola Piala Eropa 2016 tengah tertuju ke sisi keamanan. Saat itulah terdapat celah berupa pengawasan integritas dan sportivitas dalam pertandingan Piala Eropa 2016 yang lemah.
Meski begitu, Hill tidak bisa memastikan bahwa ada pengaturan hasil pertandingan di Piala Eropa 2016. Namun, berdasar pengalamannya selama melakukan investigasi tentang korupsi dalam sepak bola, ada sejumlah "pintu" untuk melakukan tindakan tercela tersebut di Perancis 2016. Untuk mengatur hasil sebuah pertandingan di kompetisi antarnegara, pria asal Kanada itu menyebutkan ada beberapa komponen yang diperlukan.
Pertama ialah penambahan jumlah peserta kompetisi. Kontestan yang bertambah bakal memperbesar jumlah tim yang tidak berpeluang juara. Tim seperti itulah yang nantinya akan menjadi target pengaturan hasil pertandingan oleh si pengatur. Sialnya, kondisi seperti itu terjadi di Piala Eropa 2016. Jumlah tim bertambah dari 16 menjadi 24 pada Euro 2016.
Selain itu, si pengatur kemudian akan fokus mencari negara dengan jumlah kasus pengaturan hasil pertandingan yang tinggi di liga sepak bola domestiknya. Hal ini pun tidak sulit karena di seantero Eropa nyaris tidak bisa steril dari ancaman korupsi seperti itu. Lalu, si pengatur akan mengerucutkan pilihan ke negara dengan administrator olahraga yang korup. Mereka memilihnya agar bisa menjalin kontak dengan baik. Biasanya relasi sudah dibangun jauh hari sejak kompetisi belum bergulir.
Pengatur bakal mendatangi markas latihan sebuah tim nasional . Hal itu dilakukan sejak lama ketika pengawas pengaturan hasil UEFA belum beroperasi. Selanjutnya, si pengatur bakal berupaya menemukan "agen" tim nasional yang biasa menjadi broker transaksi. Hill menyebutkan bahwa sosok perantara seperti itu hampir pasti ada di sebuah tim yang korup. Nantinya merekalah yang akan memuluskan kesepakatan pengaturan skor.
Untuk meyakinkan pemain, pelatih, atau ofisial sebuah timnas agar mau melakukan pengaturan hasil, si pengatur bakal menawarkan uang yang sangat banyak. Si pengatur pun tidak bakal mengatur semua pertandingan. Hanya beberapa pertandingan yang akan dipilh. Alhasil, ketika ditolak, pelaku bisa bilang seperti ini, "Saya tahu kamu harus tampil bagus untuk memikat tim besar, tapi berikan saya satu pertandingan saja. Jika tidak menjuarai turnamen, setidaknya kamu pulang dengan membawa uang banyak."
Dalam sistem seperti itu, laga yang paling rawan ialah matchday ketiga grup yang seringkali menjadi laga penentuan kelolosan dari fase grup. Biasanya pengatur pasti memilih tim yang diprediksi bakal kalah dan tersingkir. Hal itu dikarenakan tidak bakal ada kecurigaan dari siapa pun bahwa pertandingan sudah diatur. Terkait sistem yang biasa diterapkan oleh si pengatur, Hill menyebutkan ada tiga tim yang paling rawan menjadi target pengaturan skor di Piala Eropa 2016. Tim tersebut ialah Albania, Turki, dan Ukraina.
Terdapat tiga faktor utama yang membuat ketiga negara itu potensial menjadi incaran pengatur hasil pertandingan. Pertama, Ukraina, Turki, dan Albania berpeluang kecil menjadi juara Piala Eropa 2016. Lalu, di negerinya terdapat kasus pengaturan hasil di liga domestik yang tinggi dan ada korupsi sistemik dalam semua unsur olahraga. Meski begitu, bukan berarti Turki, Ukraina, atau Albania memang melakukan pengaturan hasil pertandingan di Piala Eropa 2016.
Untuk melakukan penyelidikan sangat rumit dan memakan waktu. Selain itu, ancaman bahaya buat penyelidik sangatlah besar. Hal inilah yang membuat pengaturan hasil pertandingan kerap dianggap sebagai angin lalu.
berita7up.com - Rupanya ada beberapa rekor mengejutkan timnas Spanyol di ajang Piala Eropa Euro 2016, salah satnya ya takluk dari Kroasia di laga pamungkas Grup D.
Skenario berubah. Spanyol yang tadinya difavoritkan akan memuncaki klasemen Grup D dan menyapu bersih semua laga ternyata urung terlaksana. Setelah sukses menyapu bersih dua laga sebelumnya, yaitu menang atas Republik Ceko dan Turki, La Furia Roja justru malah takluk di laga pamungkas mereka di babak penyisihan grup D.
Spanyol sempat terlihat meyakinkan saat berhasil unggul lebih dulu lewat aksi penyerang Juventus, Alvaro Morata. Akan tetapu pasukan Ante Cacic kemudian sukses membalas lewat gol dari Nikola Kalinic.
Dan akhirnya bintang Inter Milan, Ivan Perisic, sukses mencetak gol kemenangan bagi Kroasia hanya tiga menit jelang laga berakhir.
Kekalahan mengejutkan dari Kroasia dengan skor 2-1 ini ternyata berimbas pada hadirnya rekor-rekor mengejutkan lain bagi skuad matador.
Kekalahan ini menjadi rekor terburuk Spanyol sepanjang partisipasi mereka di kejuaraan Eropa.
Skuad asuhan Vicente Del Bosque tergusur dari puncak klasemen grup D yang direbut oleh Kroasia. Meski Spanyol tetap memastikan diri lolos, namun mereka harus menjalani laga berat di 16 besar dengan bertemu Italia dan masuk dalam jalur neraka bersama Prancis, Jerman, dan Inggris.
Kekalahan ini juga menjadikan La Furia Roja untuk pertama kalinya harus menderita kekalahan saat sempat memimpin terlebih dahulu. Sebuah rekor buruk yang tak pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, rekor clean sheet yang telah mereka jaga sekama 735 menit harus berakhir setelah dibobol oleh Nikola Kalinic dan Ivan Perisic.
berita7up.com - Bebas bermimpi. Itulah enaknya menyandang status debutan pada Euro 2016. Wales maupun Polandia sedang menapak sejauh mana mereka sanggup melangkah di turnamen sepakbola terbesar Benua Biru tersebut.
Wales memang punya modal lolos lebih meyakinkan ketimbang Irlandia Utara. The Dragons, julukan Wales finish sebagai juara Grup B mengungguli Inggris, Slovakia, dan Rusia. Padahal, Wales sempat kalah 1-2 dari Inggris dalam laga yang juga bertajuk Battle of Britain.
Sebaliknya, Polandia merupakan tim yang diuntungkan dengan format empat dari enam penghuni peringkat ketiga grup lolos ke fase knockout.
berita7up.com - Real Madrid bukan hanya akan menambah durasi kerja Gareth Bale, namun juga Cristiano Ronaldo. Kabarnya, kedua pemain tersebut akan menandatangani kontrak baru bersama Madrid selepas Piala Eropa 2016.
Penampilan Bale dan Ronaldo di Piala Eropa tahun ini bertolak belakang. Bale mampu menjadi roh permainan Wales dan sukses mengantarkan negaranya lolos ke 16 besar dengan status juara Grup B.
Mantan pemain Tottenham Hotspur itu juga berhasil mencetak tiga gol yang masing-masing disarangkan ke gawang Slovakia, Inggris, dan Rusia. Koleksi tiga gol tersebut membuat Gareth Bale untuk sementara bercokol di puncak daftar pencetak gol terbanyak Piala Eropa bersama Alvaro Morata.
Sementara itu, Ronaldo tampil melempem di Piala Eropa 2016. CR7 gagal mencetak gol ketika Portugal bermain sama kuat 1-1 kontra Islandia dan ditahan imbang tanpa gol melawan Austria.
Ronaldo baru mampu mengukir namanya di papan skor saat Portugal melawan Hungaria dalam laga terakhir Grup F Piala Eropa 2016. Eks bintang Manchester United itu membobol gawang Hungaria pada menit ke-50 dan 62′.
Meski sukses menyumbangkan dua gol, Ronaldo gagal membawa A Seleccao meraih poin penuh karena ditahan imbang 3-3 oleh Hungaria. Portugal lolos ke perdelapan final sebagai peringkat tiga terbaik.
Penampilan Bale dan Ronaldo di Piala Eropa membuat manajemen Real Madrid terkesan. Bale disebut-sebut akan mendapatkan kontrak baru hingga Juni 2023. Selain itu, dia juga bakal menerima kenaikan gaji yang saat ini mencapai 300 ribu poundsterling per pekan.
Sementara itu, Ronaldo bakal memperbarui kontraknya yang usai pada 30 Juni 2018. Pemain 31 tahun tersebut dikabarkan sepakat untuk menambah durasi kerjanya bersama El Real hingga 30 Juni 2020.
Dengan demikian Cristiano Ronaldo bakal berseragam Real Madrid hingga usia 35 tahun. Namun untuk gaji, Ronaldo masih akan menerima 16 juta poundsterling semusim.
berita7up.com – Kegemilangan striker Inggris, Harry Kane, bersama Tottenham Hotspur musim lalu belum bisa terulang bersama The Three Lions di Piala Eropa 2016. Dalam tiga laga yang dimainkan bersama Inggris di Grup B, Kane belum sekali pun mencetak gol.
Torehan buruknya ini seakan menggores rekornya sebagai top scorer di Premier League musim lalu. Bersama The Lilywhites, dia sukses mencetak 25 gol dan mengalahkan rekan setimnya, Jamie vardy, yang mencetak 24 gol.
Sejauh ini, Kane baru membuat sembilan tembakan, dengan tujuh tembakan dari luar kotak penalti. Meski begitu, Kane beralasan hal itu disebabkan seluruh lawannya bermain bertahan sehingga dirinya tidak bisa bergerak leluasa.
“Saya mungkin belum memiliki peluang yang bagus, di mana saya akan mengatakan ‘saya sangat kecewa karena melewatkan itu. Saya berharap bisa mencetak gol.’ Tetapi Anda harus siap ketika peluang itu datang,” jelas Kane seperti dilansir Mirror.
“Saat sebuah tim bermain bertahan, itu sangat sulit, terutama untuk striker. Anda selalu dibayangi oleh dua bek tengah di belakang Anda dan mungkin juga gelandang bertahan,” ujarnya.
Kane dan Inggris lolos ke fase knockout Piala Eropa 2016 sebagai runner up Grup B di bawah Wales. Di babak 16 besar, The Three Lions akan melawan Islandia pada Senin 27 Juni 2016 atau Selasa dini hari WIB.
No comments:
Post a Comment