Terjawab sudah teka teki Michael Essien dengan Persib Bandung. Menurut penuturan Manajer Persib, Umuh Muchtar, Essien sudah resmi dikontrak klub berjuluk Pangeran Biru tersebut.
“Essien ini sudah resmi dengan kita jadi nanti tinggal ke jakarta semua tinggal di bereskan dengan Pak Glen. Mudah-mudahan Persib akan lebih baik,” ujar Umuh di acara ultah Persib ke-84.
Essien mantan pemain Chelsea dan AC Milan tersebut bakal dikontrak Persib selama setahun ke depan. Umuh mengatakan jika nilai kontrak Essien besar meski tak menyebut detail nominalnya.
Kehadiran Essien diharapkan mampu membawa Persib Juara Liga di kompetisi mendatang. Selain itu juga untuk meningkatkan mutu kompetisi Indonesia, terlebih Essien sendiri punya komitmen untuk memajukan sepakbola Indonesia.
“Dia (Essien) orangnya baik dan ingin memajukan sepakbola di indonesia dan dengan pertimbangan itu dia mau main di Indonesia,” imbuh Umuh.
Dilanjutkan Umuh, mendatangkan pemain sekelas Essien bukan perkara mudah. Butuh pendekatan berbulan-bulan hingga akhirnya Essien memutuskan menerima tawaran Maung Bandung.
Tapi upaya ini disebut Umuh sepadan dengan hasilnya. Ia yakin kehadiran Essien bakal vital bagi Persib sekaligus bakal jadi idola baru bagi Bobotoh.
“Saya sangat senang ada Essien. Pasti juga Bobotoh. Essien ini kado untuk ultah Persib. Kado untuk Bobotoh,” pungkas Umuh.
Pemain Orlando City, Ricardo Kaka, memuji performa gemilang bintang Barcelona, Neymar, kala membawa timnya mendepak Paris Saint Germain dari Liga Champions, pekan ini.
Neymar menyumbang dua gol saat Barcelona melumat PSG 6-1 di leg 2 babak 16 besar Liga Champions, Rabu kemarin. Barcelona pun lolos dengan agregat 6-5.
“Dengan apa yang telah dia lakukan bersama Barcelona, Neymar pantas masuk daftar calon pemain terbaik dunia,” kata Kaka dilansir laman olahraga Spanyol, as.com.
Hanya saja, menurut Kaka, ada yang kurang dari Neymar jika ingin menjadi pemain terbaik dunia seperti para legenda Brasil sebelumnya. Dia harus mengubah namanya menjadi Reymar.
“Jika dia mengubah namanya, peluangnya menjadi pemain terbaik akan semakin besar. Karena semua pemain tersukses Brasil diawali huruf ‘R’,” jelas Kaka tertawa sambil bercanda.
Rata-rata nama bintang terbaik Brasil memang diawali dengan huruf ‘R’. Seperti Rivaldo, Ronaldo dan Ronaldinho. Begitu juga dengan Ricardo Kaka yang menjadi Pemain Terbaik Dunia Ballon d’Or 2007.
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, meminta Federasi Sepak Bola Eropa, UEFA, untuk menggunakan teknologi video tayangan ulang (VAR) pada laga-laga yang berada di bawah naungan mereka. Hal tersebut untuk memudahkan tugas wasit.
Wenger berpendapat, dalam lima tahun ke depan UEFA akan mendapat protes dari suporter klub-klub yang merasa dirugikan jika tidak segera mengaplikasikan teknologi VAR. Apalagi, wasit beberapa kali mengambil keputusan yang kontroversial.
“Sejujurnya saya yakin UEFA akan mendapat protes keras dari pihak televisi serta suporter jika tidak menggunakana VAR dalam lima tahun ke depan. Mereka membayar banyak kepada UEFA namun tidak mendapat keadilan yang maksimal,” ujar Wenger.
“Bila UEFA tidak mengambil langkah lebih maju untuk menyediakan keadilan untuk semua, mereka tidak akan bisa menawarkan apapun kecuali kejadian seperti pada laga kami melawan Bayern Munchen atau Barcelona melawan Paris Saint-Germain,” manajer berusia 67 tahun ini menambahkan.
VAR (video assistant referee) atau video tayangan ulang adalah teknologi yang dimaksudkan untuk membantu tugas wasit dalam mengambil keputusan mengenai sebuah gol, penalti, kartu merah, dan kesalahan identifikasi. Teknologi ini diharapkan mampu membantu wasit untuk mengurangi keputusan kontroversial.
VAR telah diterapkan pada sejumlah pertandingan, termasuk laga final Piala Dunia Antarklub 2016 yang mempertemukan Real Madrid kontra Kashima Antlers di International Stadium Yokohama, 18 Desember 2016. Teknologi video tayangan ulang segera diterapkan oleh liga-liga besar Eropa seperti Premier League, Serie A, dan Bundesliga.
Rencananya, FIFA akan mulai menggunakan VAR pada ajang Piala Konfederasi 2017 serta Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, memilih memainkan trio BBC (Gareth Bale, Karim Benzema, Cristiano Ronaldo) di lini depan. Menurut Zidane, dengan menurunkan bersama Bale, Benzema, dan Ronaldo, peluang timnya musim ini menang lebih besar.
Trio BBC jadi starter dalam kemenangan 3-1 Real Madrid atas Napoli di leg kedua 16 besar Liga Champions. Namun, tidak ada satu pun di antara trio BBC yang mencetak gol dalam pertandingan tersebut.
Zidane bereksperimen dengan formasi 4-4-2 ketika Bale absen cukup panjang karena cedera. Dengan ketiga pemain itu bisa dimainkan bersama lagi, Zidane kembali menerapkan formasi 4-3-3.
“Bale, Benzema dan Ronaldo bisa bermain dengan empat pemain di lini tengah, tapi saya lebih suka dengan tiga pemain depan,” kata Zidane.
Real Madrid akan menjamu Real Betis di Santiago Bernabeu dalam lanjutan kompetisi La Liga Spanyol, Senin (13/3/2017) dini hari WIB. Zidane mengungkapkan bagaimana pilihan dia di lini serang untuk mendapatkan hasil terbaik.
“Saya pikir Gareth (Bale) lebih baik bermain lebih ke depan dengan Benzema dan Ronaldo. Gareth di sebelah kiri, Ronaldo di kanan, dan Karim Benzema di depan, itulah bagaimana saya ingin melihat lini depan saya dengan tiga pemain,” jelas pelatih asal Prancis ini.
“Dengan tiga pemain depan Real Madrid menciptakan banyak peluang, dengan tiga gelandang, cukup membantu di lini belakang,” ujarnya.
4-2-3-1 atau 4-4-2
Zidane mengungkapkan, Real Madrid bermain sangat baik dengan formasi 4-2-3-1 atau 4-4-2 saat melawan Eibar dan menang 4-1. Pelatih berusia 44 tahun ini mengatakan, formasi tergantung kebutuhan, bisa dengan satu penyerang, dua penyerang atau empat gelandang, dan tak menutup kemungkinan perubahan formasi dalam pertandingan.
“Setiap orang memiliki hak dan pendapat mereka sendiri. Anda mungkin merasa kami bermain lebih baik dengan empat pemain di lini tengah, saya lebih cocok menurunkan tiga pemain di depan,” beber Zidane.
Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengungkapkan target timnya pada musim 2016-2017. Mourinho ingin membawa Manchester United berlaga di Liga Champions musim depan.
Manchester United masih memiliki peluang untuk lolos ke Liga Champions musim depan melalui dua jalur, memenangi Liga Europa atau finis di posisi empat besar klasemen akhir Premier League 2016-2017.
The Red Devils saat ini bercokol di peringkat enam klasemen sementara Premier League dengan koleksi 49 poin dari 26 pertandingan, berjarak tiga angka dari Liverpool yang berada di batas akhir zona Liga Champions.
Sementara itu, pada ajang Liga Europa, mereka berpeluang lolos ke perempat final setelah mampu menahan Rostov 1-1, pada leg pertama 16 besar di Stadion Olimp-2, 9 Februari 2017.
“Kami ingin menjaga agar dua pintu menuju Liga Champions tetap terbuka. Kami akan berjuang untuk mengejar posisi untuk mengakhiri musim di peringkat keempat Premier League. Jika lolos dari hadangan Rostov, kami akan berada di perempat final,” kata Mourinho di situs resmi klub.
“Kami telah memenangi satu trofi yang membahagiakan semua orang. Sekarang kami akan berusaha untuk mencapai posisi keempat di Premier League serta bertarung melawan Rostov pada ajang Liga Europa,” manajer asal Portugal ini melanjutkan.
Manchester United akan menghadapi Chelsea terlebih dahulu pada ajang Piala FA, Senin (13/3/2017), sebelum menjamu Rostov di Old Trafford pada leg kedua 16 besar Liga Europa (16/3/2017).
Setelah itu, Manchester United akan melanjutkan perjuangan pada ajang Premier League saat melawat ke markas Middlesbrough di Stadion Riverside, 19 Maret 2017.
Tak diragukan lagi kalau Saul Niguez kini merupakan bagian krusial di lini tengah Atletico Madrid. Di usia yang baru 22 tahun, Saul sukses menyegel satu tempat di starting eleven Los Colchoneros.
Perkembangan yang diperlihatkan Saul pun mendapat perhatian khusus dari sang pelatih, Diego Simeone. Menurutnya sang gelandang andalan punya atribut untuk jadi yang terbaik di dunia pada posisinya di masa depan.
“Semenjak saya bergabung dengan Atletico, saya selalu bilang bahwa saya ingin mempromosikan para pemain muda kami,” buka Simeone, seperti dikutip AS.
“Saul, Koke, Lucas Hernandez, sampai Thomas Partey adalah pemain-pemain muda yang memberikan respons brilian terhadap panggilan saya ke tim utama,” lanjutnya.
“Saul? Dia punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi gelandang terbaik di dunia. Dia bisa melakukan tembakan, bisa mengumpan, bisa mengatur ritme, juga bisa bermain dengan kepalanya,” pungkas eks gelandang Timnas Argentina itu.
Muncul petisi di situs Change.org agar laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Barcelona vs PSG diulang. Petisi yang digagas oleh penggemar sepakbola bernama Luis Melendo ini sudah ditandantangani ribuan orang. Dalam petisi tersebut, disebutkan, laga Barca vs PSG layak diulang karena sepanjang pertandingan terdapat 13 blunder yang dilakukan oleh wasit Deniz Aytekin, yang menguntungkan Barcelona.
Hingar bingar kemenangan Barcelona atas PSG 6-1, terus menggelindingkan kontroversi. Di satu sisi, Barca sukses melakukan comeback terbesar sepanjang sejarah Eropa. Namun di sisi lain, Barcelona juga dituding main mata dengan wasit Deniz Aytekin. Beberapa keputusan kontroversial Aytekin, termasuk dua penalti yang diberikan kepada klub Catalan, membuat sebagian orang menghidupkan kembali isu 'UEFAlona' yang dahulu pernah bertiup.
Kini, seseorang bernama Luis Melendo mengundang banyak pihak untuk menandatangani petisi di Change.org, agar laga Barca vs PSG diulang kembali. Melendo mencantumkan 13 insiden yang seharusnya membuat laga tidak berakhir dengan skor 6-1. Pasalnya, 13 insiden tersebut semuanya menguntungkan Barcelona. Insiden-insiden tersebut, dirinci berdasarkan menit pertandingan, adalah seperti di bawah ini.
Menit 2: Gol Luis Suarez seharusnya offside.
Menit 11: Seharusnya Barcelona terkena hukuman penalti karena Javier Mascherano menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
Menit 23: Seharusnya kartu merah diberikan kepada Gerard Pique
Menit 42: Pelanggaran yang seharusnya berbuah kartu kuning kedua untuk Gerard Pique, malah justru wasit memberikan kartu kuning untuk Edinson Cavani.
Menit 45: Ada tambahan waktu selama tiga setengah menit, yang terlalu banyak.
Menit 48: Seharusnya tidak ada penalti untuk Barcelona karena Neymar sengaja menabrakkan diri pada Thomas Meunier yang terjatuh.
Menit 54: Neymar diving untuk mendapatkan hadiah penalti, tetapi tidak ada kartu dari wasit.
Menit 64: Neymar melakukan agresi yang layak dihukum kartu merah.
Menit 78: Gerard Pique menyentuh bola di kotak terlarang, tidak ada peluit wasit.
Menit 85: Harusnya ada penalti karena pelanggaran Javier Mascherano terhadap Angel Di Maria di dalam kotak terlarang.
Menit 89: Luis Suarez terang-terangan melakukan diving, yang entah bagaimana justru mendapatkan hadiah penalti.
Menit 90: Ada tambahan waktu selama lima menit (atau sampai Barcelona mencetak gol lagi)
Menit 92: Luis Suarez pantas untuk diganjar kartu kuning kedua karena diving lagi di kotak terlarang.
No comments:
Post a Comment