Sebuah laga berat harus dihadapi Arsenal pada tengah pekan nanti. Mereka harus bertandang ke Allianz Arena, untuk menantang Bayern Munchen di leg pertama babak 16 besar Liga Champions yang jatuh pada hari Kamis (16/2) dini hari nanti.
Bayern Munchen merupakan salah satu tim yang rajin masuk ke babak knockout Liga Champions setiap tahunnya. Musim lalu mereka nyaris meraih gelar juara Liga Champions namun sayang mereka tersingkir di babak semifinal dari Atletico Madrid. Untuk itu mereka bertekad untuk memenangkan kembali trofi si kuping bundar pada musim ini.
Calon lawan mereka di babak 16 besar nanti adalah Arsenal. Mereka cukup familiar dengan tim asal London Utara ini, di mana mereka terakhir kali bertemu dengan anak asuh Arsene Wenger ini di fase grup Liga Champions musim kemarin. Pada pertemuan terakhir kedua tim, Kubu The Bavaria sukses menghempaskan Meriam London dengan skor telak 5-1 dan mereka bertekad untuk mengulanginya kembali pada tengah pekan nanti.
Di mata Arsenal, Bayern Munchen merupakan sebuah momok yang cukup mematikan, terutama di fase knockout. Tercatat pada musim 2004/2005, 2012/2013 dan 2013/2014 perjalanan mereka di fase knockout Liga Champions harus berakhir di tangan raksasa Bundesliga tersebut. Untuk itu mereka bertekad agar tidak kembali menelan malu saat kedua tim berhadapan di Allianz Arena nanti.
Jelang laga ini, pelatih Carlo Ancelotti dikabarkan tidak punya masalah cedera yang berarti. Hanya Franck Ribery dan Jerome Boateng yang dikabarkan harus absen karena cedera, selebihnya seluruh punggawa Die Rotten siap menjamu Arsenal pada hari Kamis nanti.
Ancelotti sendiri kemungkinan besar akan memainkan skema 4-2-3-1 dengan Robert Lewandowski sebagai juru gedor mereka pada laga ini. Di lini tengah, ia akan memainkan Arturo Vidal dan Xabi Alonso untuk mengatur tempo serangan The Bavaria. Gawang mereka akan dikawal oleh salah satu penjaga gawang terbaik di dunia saat ini, Manuel Neuer.
Di kubu tim tamu, pelatih Arsene Wenger datang ke Jerman dengan sejumlah masalah cedera. Tercatat Aaron Ramsey, Mathieu Debuchy dan Santi Cazorla tidak bisa bermain pada laga ini karena mengalami cedera.
Demi mencuri kemenangan di Munchen, Wenger diprediksi akan menurunkan susunan tim terkuatnya pada laga ini. Dengan skema 4-2-3-1, Olivier Giroud kemungkinan besar akan kembali menjadi starter di posisi ujung tombak, di mana ia akan dibantu oleh Alexis Sanchez, Mesut Ozil, dan Theo Walcott di belakangnya. Di lini tengah, Mohamed Elneny kemungkinan kembali berduet dengan Granit Xhaka, sedangkan gawang mereka akan kembali dikawal oleh kiper veteran Petr Cech.
Perkiraan Susunan Pemain Bayern Munchen (4-2-3-1): Neuer; Bernat, Hummels, Martinez, Rafinha; Vidal, Alonso; Costa, Muller, Robben; Lewandowski
Statistik Kedua Tim Head to Head 05/11/15 Bayern München 5 – 1 Arsenal (UCL) 21/10/15 Arsenal 2 – 0 Bayern München (UCL) 12/03/14 Bayern München 1 – 1 Arsenal (UCL) 20/02/14 Arsenal 0 – 2 Bayern München (UCL) 14/03/13 Bayern München 0 – 2 Arsenal (UCL) Lima Pertandingan Terakhir Bayern Munchen (M-M-S-M-M) 21/01/17 Freiburg 1 – 2 Bayern München (Bundesliga) 28/01/17 Werder Bremen 1 – 2 Bayern München (Bundesliga) 04/02/17 Bayern München 1 – 1 Schalke 04 (Bundesliga) 08/02/17 Bayern München 1 – 0 Wolfsburg (DFP Pokal) 11/02/17 Ingolstadt 0 – 2 Bayern München (Bundesliga)
Lima Pertandingan Terakhir Arsebak (M-M-K-K-M) 22/01/17 Arsenal 2 – 1 Burnley (EPL) 29/01/17 Southampton 0 – 5 Arsenal (FA Cup) 01/02/17 Arsenal 1 – 2 Watford (EPL) 04/02/17 Chelsea 3 – 1 Arsenal (EPL) 11/02/17 Arsenal 2 – 0 Hull City (EPL)
Prediksi Skor Pertandingan yang digelar di Allianz Arena diprediksi akan menjadi laga yang menarik untuk ditonton. Kedua tim sama-sama berambisi untuk meraih trofi Liga Champions, sehingga kedua tim akan melakukan segala cara untuk mengamankan kemenangan pada laga ini.
Pada pertandingan leg pertama ini, Bayern Munchen masih lebih diunggulkan untuk keluar sebagai pemenang. Hal ini dikarenakan mereka memiliki performa yang jauh lebih konsisten daripada Arsenal dan juga catatan pertemuan mereka kontra The Gunners cukup positif.
prediksi laga ini akan berakhir dengan kemenangan Bayern Munchen dengan skor akhir 3-1.
Real Madrid akan memulai langkah untuk mempertahankan gelar juara Liga Champions mereka pada tengah pekan ini. Mereka akan menjamu salah satu tim kuat Eropa, Napoli di Santiago Bernabeu pada hari Kamis (16/2) dini hari nanti.
Sebagai juara bertahan, Kubu Los Blancos tidak terkalahkan di fase grup Liga Champions yang lalu. Mereka meraih tiga kemenangan dan tiga hasil seri di klasemen grup F sehingga mereka hanya menjadi runner up di Grup F. Untuk itu mereka membidik hasil yang lebih baik saat menjalani babak knockout pada tengah pekan nanti.
Pertemuan melawan Napoli nanti bisa dikatakan laga nostalgia bagi kedua tim. Pasalnya terakhir kali kedua tim bertemu terjadi pada 30 tahun yang lalu, pada ajang Liga Champions. Kala itu kubu Los Blancos berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Il Partenopei dengan agregat 3-1. Untuk itu mereka akan mencoba untuk mengulangi prestasi mereka tersebut pada laga tengah pekan nanti.
Duel antara kedua tim ini bisa dikatakan sebagai duel dua tim dengan lini serang yang mematikan. Pasalnya kedua tim ini merupakan salah dua tim dengan jumlah gol terbanyak di liga-liga top Eropa, di mana Real Madrid tercatat sudah menciptakan 54 gol di La Liga, sedangkan Napoli mencetak 57 gol di ajang Serie A. Untuk itu laga di Santiago Bernabeu nanti hampir bisa dipastikan menjadi laga yang menarik untuk ditonton.
Jelang laga krusial ini, pelatih Zinedine Zidane dikabarkan tidak memiliki masalah cedera yang berarti. Namun mereka belum bisa memainkan Gareth Bale yang baru kembali berlatih pasca cedera, sedangkan Danilo juga diragukan untuk tampil karena sedikit mengalami masalah pada kakinya.
Demi mengamankan kemenangan di leg pertama, Zidane kemungkinan besar akan menurunkan tim terkuatnya pada laga ini. Dengan skema 4-3-3, kombinasi Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Lucas Vazquez akan menjadi andalan di lini serangnya. Pada lini pertahanan, duet Sergio Ramos dan Raphael Varane diperkirakan akan kembali menjadi starter di depan penjaga gawang Keylor Navas.
Di kubu tim tamu, Maurizio Sarri datang ke kota Madrid dengan kekuatan nyaris penuh. Hanya Lorenzo Tonelli satu-satunya pemainnya yang cedera pada laga ini, selebihnya seluruh punggawa Il Partenopei siap mencuri kemenangan di Madrid.
Sarri sendiri diprediksi akan menurunkan skema 4-3-3 pada laga ini, di mana Dres Mertens kemungkinan besar masih menjadi ujung tombak mereka pada laga ini. Di lini tengah, Sarri kemungkinan akan menurunkan trio Marek Hamsik, Piotr Zielinski dan Amadaou Diawara sebagai pengatur serangan mereka, sedangkan duet Kalidou Koulibaly dan Raul Albiol masih menjadi andalan Sarri utnuk meredam agresifitas lini serang Los Blancos.
Perkiraan Susunan Pemain Real Madrid (4-3-3): Navas; Marcelo, Ramos, Varane, Carvajal; Kroos, Casemiro, Modric; Ronaldo, Benzema, Vazquez
Statistik Kedua Tim Head to Head 30/09/87 Napoli 1 – 1 Real Madrid (UCL) 16/09/87 Real Madrid 2 – 0 Napoli (UCL)
Lima Pertandingan Terakhir Real Madrid (K-M-S-M-M) 19/01/17 Real Madrid 1 – 2 Celta Vigo (CDR) 21/01/17 Real Madrid 2 – 1 Málaga (La Liga) 26/01/17 Celta Vigo 2 – 2 Real Madrid (CDR) 30/01/17 Real Madrid 3 – 0 Real Sociedad (La Liga) 12/02/17 Osasuna 1 – 3 Real Madrid (La Liga)
Lima Pertandingan Terakhir Napoli (M-M-S-M-M) 22/01/17 AC Milan 1 – 2 Napoli (Serie A) 25/01/17 Napoli 1 – 0 Fiorentina (Coppa Italia) 30/01/17 Napoli 1 – 1 Palermo (Serie A) 05/02/17 Bologna 1 – 7 Napoli (Serie A) 11/02/17 Napoli 2 – 0 Genoa (Serie A)
Prediksi Skor Pertandingan tengah pekan ini akan menjadi laga yang krusial bagi kedua tim. Kemenangan pada laga ini akan memudahkan langkah mereka di leg kedua nanti, sehingga kedua tim akan berusaha keras untuk memenangkan laga ini.
Secara umum kondisi kedua tim kurang lebih sama pada laga ini, di mana keduanya sama-sama meraih hasil positif di liga domestik. Kondisi pemain mereka juga mirip, di mana kedua tim tercatat minim mengalami cedera. Namun bermain di depan pendukung mereka sendiri akan menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi Real Madrid dalam menjalani leg pertama ini.
prediksi laga ini akan dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor tipis 2-1
Pep Guardiola adalah mantan pemain yang memilih lanjutkan karier sebagai pelatih sepak bola. Karier kepelatihannya dimulai pada 21 Juni 2007 ketika dia resmi ditunjuk sebagai pelatih Barcelona B.
Di bawah komandonya, Barcelona B meraih kesuksesan. Prestasi cemerlang itu membuat Presiden Los Blaugrana Joan Laporta resmi mengangkat Guardiola sebagai pelatih tim utama dengan menggantikan Frank Rijkaard pada 5 Juni 2008.
Pada musim awal kepelatihannya, Barcelona berhasil mengakhiri musim dengan meraih tiga gelar sekaligus, yakni La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Barcelona juga jadi tim tersubur di antara jajaran liga-liga terbaik Eropa dengan mencetak sekitar 150 gol di semua kompetisi.
Sebelum angkat koper dari Camp Nou pada 2013, Guardiola telah menyumbang 14 trofi bergengsi.
Lantas siapa lagi yang bakal mengikuti jejak mantan gelandang hebat Barcelona di era-90? Berikut empat pemain yang bakal jadi pelatih hebat, yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Gerard Pique
Saat berada di luar lapangan, Pique mungkin bukan pemain yang akrab dengan penggemar Barcelona. Tapi jangan pernah menanyakan apa yang terjadi ketika tampil di lapangan hijau.
Pasalnya Pique mampu menerapkan perintah pelatih untuk mengawal gawang mereka dari serangan lawan. Dia pun sering kali dipandang sebagai pemain bertahan yang baik.
Sekarang Pique tengah berada di puncak kariernya. Dia pasti akan belajar mengenal taktik sebelum memutuskan pensiun dan melanjutkan kariernya sebagai pelatih.
Meskipun Pique sempat berujar ingin menjadi presiden Barcelona, bisa jadi kekasih Shakira ini pilih jadi pelatih terlebih dahulu. Setelah mendapatkan kesuksesan, dia baru akan pikirkan untuk jadi presiden Barcelona.
2. Gianluigi Buffon
Sangat jarang untuk melihat kiper menjadi seorang pelatih. Namun, jika ada penjaga gawang yang ingin menjajal peruntungan ada satu nama yang tepat yakni Buffon. Dia dianggap pantas untuk mengisi posisi pelatih masa depan Juventus maupun timnas Italia.
Hal itu berkaca pada pengalaman yang dimiliki Buffon di mana dia telah memenangkan beberapa penghargaan dan trofi bergengsi. Salah satunya ketika kiper berusia 39 tahun itu mengantarkan Italia juara Piala Dunia 2006.
Jika Buffon benar-benar tertarik, dia bisa mengikuti jejak pendahulunya Dino Zoff. Setelah legenda Italia itu memutuskan pensiun, dia memilih berada dalam manajemen untuk belajar banyak bagaimana mengenal taktik yang akan menjadi ciri khasnya.
Jadi tidak ada alasan mengapa Buffon tidak bisa melakukan hal yang sama. Selain Dino Zoff, ada beberapa eks kiper yang turun ke jalur pelatih seperti Peter Shilton, Bruce Arena dan David James.
3. Javier Mascherano
Barcelona tak pernah kehilangan stok untuk menelurkan pemain yang siap untuk menjadi pelatih hebat. Sudah banyak contoh yang meraih kesuksesan, sebut saja Pep Guardiola, Luis Enrique, Frank Rijkaard, dan sebagainya.
Selain Gerard Pique ada satu nama lagi yang dianggap ideal untuk menjadi pelatih hebat. Dia adalah Javier Mascherano. Gaya kepemimpinannya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Bahkan ketika dia tidak mengenakan ban kapten untuk Barcelona atau tim nasional Argentina, dia adalah orang pertama yang mengeluarkan perintah kepada rekan setim untuk tetap menjaga kekompakan.
Ketegasannya ini membuat dia terlihat berwibawa, sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang sosok pelatih.
4. Philipp Lahm
Lahm disebut sebagai salah satu pemain cerdas. Tidak hanya mengambil peran dalam banyak posisi, dia juga mampu memperlihatkan sikap tegas saat berada di lapangan hijau.
Mantan pemain timnas Jerman itu bahkan tak segan mengkritik pihak yang melakukan kesalahan. Mungkin dia terlahir dengan jiwa pemimpin, sehingga banyak pesepak bola yang segan untuk berduel dengannya.
Sekarang Lahm telah memutuskan bakal gantung sepatu dari dunia sepak bola pada akhir musim mendatang. Sehingga bukan tidak mungkin dia akan melanjutkan kariernya sebagai seorang pelatih.
Setidaknya, Lahm bisa berguru terlebih dahulu di Bayern Muenchen junior sebelum terjun membesut tim utama.
Barcelona akan menghadapi Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions. Pertandingan ini ditunggu-tunggu publik, tak terkecuali pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
Pria asal Prancis tersebut memastikan bakal menonton pertandingan dua tim besar tersebut. Karena dia yakin, kedua tim akan menampilkan permainan terbaik dan menghibur.
“Itu akan menjadi pertandingan yang bagus, dan saya pastikan akan menontonnya,” ujar Zidane seperti dikutip dari Sport.
Pada leg pertama, PSG akan kebagian jatah menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Pertandingan akan berlangsung di Parc des Princes pada 15 Februari 2017 mendatang.
Meski sering berhadapan dengan Barcelona, namun Zidane mengaku tak pantas memberi komentar mengenai cara mengalahkan mereka. Apalagi kedua tim memiliki komposisi skuat yang mumpuni untuk bertarung di level teratas.
“Saya tidak akan bicara kepada siapapun bagaimana cara melawan Barcelona, karena saya tidak tahu cara mengalahkan mereka. Mari kita lihat pertandingan saja,” tuturnya.
“Kedua tim memiliki skuat yang bagus, dan pertandingan melawan Barcelona tidak akan pernah sama,” imbuh juru taktik berusia 44 tahun tersebut.
Antonio Conte belum lama ini melancarkan kritik pada pemain profesional di liga top Eropa, yang memilih melanjutkan karirnya dengan bermain di Tiongkok – usai mendapat godaan gaji yang bernilai masif.
Musim ini, Conte terpaksa harus merelakan salah satu pemain tengah Chelsea, Oscar, yang dibeli oleh Shanghai SIPG dengan nilai transfer 60 juta poundsterling di bursa Januari.
Meski Oscar sebelumnya memang tidak mendapat banyak menit bermain di The Blues, Conte mengatakan bahwa langkah sosok Brasil untuk datang ke Negeri Tirai Bambu bisa memberikan contoh yang kurang baik untuk banyak pihak.
“Sulit untuk mengatur situasi seperti ini. 60 juta pounds untuk Oscar, uang yang banyak untuk sang pemain. Saya kira ini bukan cara yang tepat untuk mengeluarkan banyak uang,” tutur Conte menurut BBC.
“Untuk mempertahankan pemain di klub, kita harus selalu punya visi yang baik, visi yang benar, dan ada di jalur yang benar dan tidak melenceng, karena jika kita melakukannya, itu bukan contoh yang bagus untuk para pemain muda dan juga orang-orang secara umum, yang harus bekerja keras setiap hari.”
Chelsea sendiri kini tengah duduk di puncak klasemen sementara liga, unggul sembilan angka dari Tottenham dan mereka akan bermain melawan Burnley di Turf Moor akhir pekan ini.
PEMAIN dengan rekor disiplin terburuk di Liga Inggris ialah gelandang Everton, Gareth Barry. Setelah tampil di 616 pertandingan Liga Inggris, Barry mengemas 109 kartu kuning dan enam kartu merah!
Sebenarnya tidak heran Barry mencatatkan hal demikian. Tugasnya sebagai gelandang bertahan mengharuskannya menghadang segala serangan yang datang ke arah pertahanan tim.
Bahkan konsentrasi Barry juga agak terpecah ke penyerangan. Selain bertahan, Barry juga memiliki tugas penyuplai bola ke lini serang timnya.
Barry pertama kali tampil di Liga Inggris pada 1998. Dalam kurun 1998 hingga saat ini, gelandang berusia 35 tahun sudah membela tiga klub berbeda. Ketiga klub itu ialah Aston Villa, Manchester City dan Everton.
Sejauh ini prestasi terbaik Barry tercipta bersama The Citizens –julukan Man City. Total ia meraih dua trofi yakni Piala FA dan Liga Champions. Saat ini Barry membela Everton dan sedang berjuang mendapatkan status pemain inti di tim racikan Ronald Koeman.
Usia yang sudah tak lagi muda, kiper Juventus, Gianluigi Buffon, digadang-gadang akan digantikan. Belum lama, Si Nyonya Tua sudah menemukan suksesor sang penjaga gawang.
Dia adalah kiper muda AC Milan, Gianluigi Donnarumma yang tampil impresif musim ini. Meski usianya yang baru menginjak 17 tahun, Donnarumma sudah dipercaya tampil di 23 laga musim ini.
Namun, Juventus tidak sendiri, beberapa klub raksasa Eropa kabarnya juga kepincut dengan aksi sang penjaga gawang. Beberapa klub yang juga tertarik adalah Real Madrid dan Manchester United.
Dan bukan tidak mungkin, Juventus kehilangan sang pemain. Kabar terbaru jika Juventus sudah memiliki alternatif lain. Mereka mengincar sang penjaga gawang Manchester United, David de Gea.
Dilansir Express, Juventus sudah menyiapkan dana fantastis untuk sang pemain. Yaitu senilai 45, 2 juta poundsterling atau setara dengan Rp753 miliar.
Seperti yang diketahui, usia Buffon saat ini menginjak 39 tahun. Meski begitu, di musim 2016/2017 ini, dia masih diturunkan sebagai kiper utama dengan jumlah penampilan 20 laga dari 23 pekan awal Serie A.
Manchester City, dikabarkan The Express, Jumat (10/2/2017), menetapkan banderol salah satu penyerang mereka, Sergio Aguero, sebesar 80 juta pounds atau sekitar Rp 1,3 triliun.
Masa depan Sergio Aguero menjadi perbincangan setelah ia tergusur dari skuat utama dalam tiga pertandingan terakhir. Salah satu faktornya karena kehadiran Gabriel Jesus yang menampilkan performa menawan dengan torehan empat gol dan tiga assist dalam empat laga.
Sergio Aguero masih terikat kontrak hingga 30 Juni 2020. Namun, menurut pemberitaan media-media Eropa, beberapa klub siap menggelontorkan dana besar agar mendapatkan tanda tangan penyerang asal Argentina tersebut.
Salah satu klub yang serius merekrut Sergio Aguero adalah Inter Milan. Bahkan, Inter Milan dikabarkan telah memberikan proposal tawaran dengan gaji sebesar 300.000 pounds per pekan untuk sang pemain.
Inter Milan bakal mendapat dana besar untuk merekrut pemain baru pada bursa transfer musim panas mendatang dari pemilik baru mereka, Suning Group. Menurut kabar, total dana yang bakal dikeluarkan Inter Milan sebesar 340 juta pounds.
Selain Inter Milan, Paris Saint-Germain juga berminat kepada Sergio Aguero. Namun, Paris Saint-Germain diberitakan masih mencoba melakukan negosiasi awal dengan manajemen Manchester City.
Sergio Aguero menjadi bagian Manchester City sejak hijrah dari Atletico Madrid pada 2011. Enam musim berseragam The Citizens, penyerang berusia 28 tahun itu mencetak 154 gol dan 46 assist dari total 234 pertandingan di berbagai ajang.
No comments:
Post a Comment