Sam Cooke, istri Chris Smalling, bek Manchester United (MU), punya cara khusus mengisi waktu senggangnya. Saat sang suami melakoni pertandingan bersama MU, model seksi yang juga seorang disc jockey ini memilih beraktivitas rafting.
Bermain rafting bersama teman-temannya diakui Sam Cooke sebagai cara membunuh rasa bosannya. Biasanya, dia mengajak beberapa teman untuk berafting-ria.
Seperti tergambar dalam foto yang diunggah pada akun Instagram, @samcookephotography. Wanita tinggi langsing ini tampak ceria bermain rafting dengan kawan-kawannya.
"Rafting di ganga hari ini", tulis Sam lewat akun Instagram-nya, Senin (23/1/2017).
Seperti yang telah diketahui, Sam dan Smalling, yang bergabung dengan MU sejak 2010, telah menjalin hubungan sejak 2012 lalu. Uniknya, umur Sam Cooke empat tahun lebih tua dibanding Smalling.
Manchester United beberapa tahun terakhir mengalami penurunan performa. Bukti nyata, ‘Setan Merah’ kesulitan meraih gelar dan lolos ke Liga Champions.
Ada sejumlah faktor yang diduga kuat menjadi penyebab melempemnya MU. Mulai dari mundurnya Sir Alex Ferguson dari jabatan manajer karena pensiun, serta kehilangan para pemain penting di berbagai posisi.
Tercatat ada beberapa pemain andalan yang sampai kini perannya belum tergantikan sama sekali di skuat MU. Berikut lima di antaranya, seperti dikutup Sportkeeda.
5. Gary Neville
Dia bisa dibilang sebagai bek kanan terbaik yang pernah dimiliki MU. Neville adalah bagian dari skuat MU ketika sukses menyabet treble winners 1999 silam.
Punya catatan 400 penampilan, Neville memutuskan pensiun di MU pada 2011 silam. Dan sejak saat itu, lini kanan pertahanan tim yang bermarkas di Old Trafford itu selalu berlubang.
Sejumlah pemain sempat diproyeksikan menjadi pengganti Neville, mulai dari Rafael da Silva hingga Matteo Darmian. Tapi, mereka tetap belum tampil memuaskan. Malah kini MU sengaja memplot Antonio Valencia yang aslinya merupakan winger untuk menambal posisi yang ditinggalkan saudara kandung dari asisten pelatih Valencia, Philip Neville, itu.
4. Roy Keane
Dia adalah mantan kapten MU. Keane bermain sebagai gelandang bertahan. Dikenal sebagai sosok yang temperamen, namun peran pemain asal Irlandia Utara tersebut sangat vital.
Keane mampu menyeimbangkan permainan tim. Dia hengkang dari MU pada 2005 silam. Hingga sekarang belum ada pemain yang mampu menggantikan. Sempat memproyeksikan Darren Fletcher dan Owen Hargreaves, sayangnya kedua pemain tersebut malah tenggelam.
Michael Carrick sempat menambal kekosongan di lapangan tengah MU itu. Tapi, sekarang performanya juga sudah mulai tergerus usia. 3. Paul Scholes
Dia merupakan bagian dari Class 92 bersama David Beckham dan Gary Neville. Scholes bisa dibilang pemain kesayangan Ferguson. Dia memiliki visi bermain dan sentuhan magis layaknya penggawa Barcelona, Andres Iniesta.
Scholes sempat pensiun pada 2011, namun dia memutuskan kembali bermain di tengah musim. Dia baru benar-benar gantung sepatu pada 2013.
Karena kualitas luar biasa yang dimiliki Scholes, sampai sekarang MU belum menemukan penggantinya. Luka Modric, Claudio Marchisio hingga Christian Eriksen sempat dibidik. Cuma pemilik para pemain tersebut ogah melepas.
2. Nemanja Vidic
Dia merupakan kapten MU sebelum Rooney. Bersama Rio Ferdinand, pemain asal Serbia itu menjadi tembok kokoh di pertahanan selama bertahun-tahun.
Vidic hengkang dari MU pada 2014 silam. Dia memilih bergabung dengan klub Serie A, Inter Milan. Kala itu performanya juga sudah mulai menurun karena faktor usia.
Sepeninggal Vidic, MU tidak memiliki bek tangguh. Chris Smalling dan Phil Jones yang sempat disebut-sebut sebagai penerusnya masih belum mampu tampil memuaskan.
1. Cristiano Ronaldo
Dia meninggalkan MU pada 2009 menuju Real Madrid. Sampai sekarang tim yang sahamnya dipegang oleh pengusaha Amerika Serikat, Keluarga Glazer, belum menemukan sosok yang setara dengan Ronaldo.
Beberapa nama sempat diproyeksikan menjadi suksesor. Mulai dari Luis Nani, Antonio Valencia, Angel di Maria dan Memphis Depay. Tapi, semuanya berujung dengan kegagalan.
Bintang Barcelona Neymar Jr telah menyamai rekor gol Ronaldinho di Barcelona, setelah mencetak golnya yang ke-94 untuk Blaugrana di pertandingan melawan Eibar.
Angka itu merupakan jumlah yang sama dengan rekor gol Ronaldinho untuk raksasa Catalan di semua kompetisi.
Namun Neymar Jr atau Ronaldinho bukanlah pemain Brasil dengan torehan gol tertinggi di Barcelona, karena kehormatan itu jatuh ke legenda lain, yaitu Rivaldo. Striker Brasil itu telah mencetak 130 gol untuk Barcelona sejak 1997 hingga 2002, dalam 203 penampilan untuk klub.
Neymar mendapatkan 94 gol di semua kompetisi bersama Barcelona jauh lebih cepat daripada Ronaldinho . Pemain berusia 24 tahun itu mengumpulkan golnya hanya dalam 164 pertandingan bersama Blaugrana, 43 pertandingan lebih sedikit dari Ronaldinho, yang berhasil mencetak 94 gol dalam 207 pertandingan di semua kompetisi untuk Barcelona.
Gol Neymar melawan Eibar itu juga berarti penting untuknya dengan alasan lain, karena itu merupakan gol pertamanya dari open play sejak Oktober tahun lalu. Neymar memang mencetak beberapa gol penalti bagi Barcelona sejak pergantian tahun, namun ia mengalami paceklik gol selama 932 menit dari open play.
Neymar pun tertinggal jauh dibandingkan dengan rekan setimnya Lionel Messi dan Luis Suarez yang telah mencetak 15 gol di liga sejauh ini. Neymar hanya memiliki 5 gol di La Liga musim ini, dan 9 gol secara keseluruhan dengan 15 assist di semua kompetisi.
Neymar berada di trek untuk menyalip Rivaldo sebagai pemain asal Brasil yang menjadi pencetak gol tertinggi di Barcelona. Jika rasio mencetak golnya selama ini tidak berubah, ia akan membutuhkan 227 pertandingan untuk mencapai torehan 131 gol.
Jika pemain asal Brasil itu tetap bersama Barcelona selama dua musim ke depan, ia akan berpeluang untuk meraih prestasi itu. Setelah menandatangani kontrak baru untuk Blaugrana baru-baru ini, akan butuh usaha keras bagi klub lain untuk menjauhkan Neymar dari Barcelona. Tapi Neymar akan sangat sulit untuk memecahkan rekor mencetak gol Lionel Messi yang telah berjumlah 482 gol untuk Barcelona di semua kompetisi.
Pasca menang di laga dramatis kontra tamunya, Burnley, Arsenal mengokohkan diri sebagai tim yang paling gemar mencetak gol di menit-menit terakhir laga. Klub asuhan Arsene Wenger ini total bikin 18 gol di bawah menit 80 mengungguli Manchester City yang terpaut cuma tiga gol.
Alexis Sanchez menjadi pahlawan publik Emirates Stadium setelah tendangan penalti ala Panenkanya membobol gawang Tom Heaton di menit kedelapan injury time babak kedua. Gol itu membuat Arsenal mengembalikan keunggulan yang direbut oleh Burnley beberapa menit sebelumnya lewat gol serupa Andre Gray.
Selain poin penuh di laga kandang, The Gunners rupanya juga mencatatakan torehan lain yakni menjadi kesebelasan yang terbanyak mencetak gol di masa-masa jelang laga berakhir. Rinciannya Mesut Ozil dan kolega sudah membuat 12 gol lepas menit 80 dan enam gol setelah timer menunjukkan waktu 90 menit.
Tepat di bawah Gudang Peluru ada Everon dan Chelsea yang punya catatan serupa dengan 10 gol di menit 80 keatas dan 2 gol di menit 90 seterusnya. City sedikit lebih baik dari dua tim sesama pemakai warna biru itu dengan tiga gol lebih banyak lepas waktu normal berakhir.
Middlesbrough malah punya raihan berbanding terbalik dengan Arsenal. Tim asuhan Aitor Karankan itu cuma bisa mencetak dua gol saja di penghujung pertandingan. Stoke City dan Hull City sedikit unggul dengan koleksi tiga dan empat gol.
Pesepakbola legenda Arsenal, Thierry Henry, memuji habis Chelsea. Henry menilai The Blues –julukan Chelsea– memiliki kelebihan yang tak dimiliki pesaing-pesaingnya dalam perebutan trofi Liga Inggris 2016-2017.
Kelebihan yang dimaksud ialah kehebatan Antonio Conte dalam meracik strategi. Conte membuat Chelsea terlihat mengontrol permainan meski sebenarnya tim lawan sedang menguasai si kulit bulat.
Hal itu dilakukan Chelsea saat mengalahkan Hull City 2-0 pada Minggu 23 Januari 2017 malam WIB. Saat itu tiap kali tim asuhan Marco Silva menguasai Bola, N'Golo Kante dan kawan-kawan selalu berhasil mengarahkan lawannya ke tempat tertentu. Alhasil, bola pada ujungnya kembali dikuasai Chelsea.
Hal itu dapat dibilang sebagai keunggulan Eden Hazard serta kolega yang membuat mereka dominan di Liga Inggris 2016-2017. Hingga memainkan 22 pertandingan, London Biru bertengger di puncak klasemen dengan poin 55, unggul delapan angka dari Arsenal di posisi dua.
"Kami membicarakan soal kemampuan mereka menguasai pertandingan meski tak lagi memegang bola. Chelsea terlihat mampu mengontrol pertandingan, meski sebenarnya mereka sedang bertahan," ujar Henry mengutip dari Daily Star, Senin (23/1/2017).
Belum jelasnya terkait masa depan Alexis Sanchez di Arsenal membuat kubu Inter Milan tertarik mendapatkan jasa gelandang asal Chile tersebut. Klub asal Milan itu bahkan rela melepas gelandangnya, Ivan Parisic.
Seperti dikabarkan oleh La Gazzeta dello Sport, Selasa (24/1/2017), Inter tertarik merekrut Alexis dan siap melepas Parisic ke Arsenal. Kubu Il Biscone memanfaatkan situasi yang dialami mantan pemain Barcelona tersebut.
Ya, Alexis memiliki kontrak hingga Juni 2018 bersama Arsenal. Lantas, hingga kini klub asal London tersebut belum juga memberikan sinyal perpanjangan kontrak.
Sementara itu, Perisic juga menjadi incaran klub besar Inggris macam Chelsea, Liverpool dan Manchester United. Pastinya, Arsenal juga tertarik ingin mendapatkan pemain berpaspor Kroasia tersebut.
No comments:
Post a Comment