7uptoto

sub menu

Wednesday, 25 May 2016

Posts from Berita Sepak Bola Terpercaya for 05/25/2016

Berita Sepak Bola Terpercaya



Louis van Gaal Terlalu Diktator bagi Skuad Manchester United

By 7up on May 25, 2016 07:32 pm

berita7up.com – Pandit sepakbola asal Inggris, Martin Tyler, menyebut Louis van Gaal terlalu diktator bagi skuad Manchester United. Hal itulah yang akhirnya membuat LvG –sapaan akrab Van Gaal– terdepak dari jabatannya sebagai manajer United pada Selasa (24/5/2016) dini hari WIB.

LvG datang ke Old Trafford usai Piala Dunia 2014. Manajer berpaspor Belanda itu dibebankan harus memberikan trofi Premier League di musim keduanya melatih United yakni pada musim 2015-2016.

Musim pertamanya melatih United (2014-2015), David de Gea serta kolega finis di posisi empat Premier League dan tersingkir dini di ajang Piala FA dan Piala Liga. Sementara pada musim 2015-2016, Manchester Merah hanya finis di posisi lima Premier League, tersingkir di fase grup Liga Champions, namun mampu menjuarai Piala FA.

Trofi Piala FA nyatanya belum cukup untuk mengamankan masa depan LvG di Old Trafford. Kabarnya, beberapa personel United seperti Michael Carrick dan De Gea pernah mendesak manajemen agar memecat manajer berusia 64 tahun tersebut. Sebab, gaya kepelatihan LvG yang keras dan terkesan kaku tidak disukai personel Setan Merah.

"Metode yang diperagakannya sangat kontroversial, diktator dan pemain Premier League tidak menyukai tindakan seperti itu. Akan tetapi, ia datang dengan reputasi luar biasa dan pergi meninggalkan trofi Piala FA," jelas Tyler mengutip dari SEN Radio, Selasa (24/5/2016).

Kabarnya, Jose Mourinho adalah sosok yang bakal menggantikan posisi LvG. Mou –sapaan akrab Mourinho– memiliki segalanya untuk ditunjuk menjadi juru taktik Marcus Rashford dan kawan-kawan musim depan.


Read in browser »
share on Twitter Like Louis van Gaal Terlalu Diktator bagi Skuad Manchester United on Facebook

Perpaduan Senior-Junior, Kunci Timnas Inggris di Piala Eropa

By 7up on May 25, 2016 11:43 am

berita7up.com – Timnas Inggris akan menjadi salah satu tim yang diunggulkan dalam gelaran Piala Eropa 2016 mendatang. Kombinasi pemain senior dan pemain muda, jadi andalan pasukan Roy Hodgson di Prancis nanti.

Munculnya beberapa bintang muda seperti Dele Alli, Eric Dier, Marcus Rashford, Danny Rose, Raheem Sterling, dan Harry Kane, dipercaya akan mampu membawa The Three Lions berbuat banyak di Piala Eropa 2016. Meski Timnas Inggris seringkali tak mampu meraih hasil maksimal di ajang internasional baik di Piala Dunia atau Piala Eropa.

Di ajang Piala Dunia, prestasi terbaik Inggris menjadi juara sudah 50 tahun silam, tepatnya di Piala Dunia 1966. Sedangkan di Piala Eropa, Inggris sama sekali belum pernah merasakan gelar juara. Di ajang ini, prestasi terbaik Inggris adalah mencapai semifinal di Piala Eropa 1968 dan 1996.

Melihat situasi ini, defender senior Timnas Inggris, Gary Cahill, memuji para juniornya yang juga akan ikut ke Piala Eropa nanti. Cahill melihat kombinasi senior-junior dalam Timnas Inggris, bisa jadi kunci keberhasilan timnya.

“Saya rasa perpaduan dalam skuat sangat baik. Para pemain muda memberikan dampak yang cukup besar di Premier League musim ini. Mereka bermain tanpa ketakutan dan sangat natural,” ujar Cahill dikutip Goal.

“Tentu saja banyak pemain senior juga di sini. Mereka adalah saya, Joe Hart, (James) Milner, dan Wayne (Rooney) tentunya. Sehingga, kami bisa memberikan pengalaman kami jika mereka (pemain muda) membutuhkannya,” katanya.

Sebelum berangkat ke Prancis, Inggris lebih dulu akan melakoni tiga laga uji coba. Rooney cs akan berhadapan dengan Turki, Australia dan Portugal sebagai laga pemanasan.

Di Piala Eropa nanti, Inggris tergabung di Grup B bersama Rusia, Wales, dan Slovakia. Inggris akan memulai kampanye di Piala Eropa dalam laga kontra Rusia, 11 Juni 2016 mendatang.


Read in browser »
share on Twitter Like Perpaduan Senior-Junior, Kunci Timnas Inggris di Piala Eropa on Facebook

Daftar Wakil 10 Negara di Liga Champions dan Liga Europa Musim Depan

By 7up on May 25, 2016 08:43 am

berita7up.com - Kegagalan pada final turnamen di negaranya membuat sejumlah klub harus gigit jari karena tak bisa melangkah ke kompetisi antarklub Eropa. Hal itu lantaran tak ada laga kelebihan yang didapat tim “pecundang” di final.

Sebelumnya, tim yang kalah pada final turnamen bisa melangkah ke Liga Europa andai tim juara telah memastikan lolos ke Liga Champion. Namun, tahun ini, kemudahan itu tak berlaku.

Kenahasan didapatkan AC Milan. Seusai gagal di final Coppa Italia karena kalah 0-1 dari Juventus, Sabtu (21/5/2016), AC Milandipastikan tak berhak ke Liga Europa.

Sassuolo yang finis di peringkat ke-6 Serie A pun mendapatkan garansi tampil di Liga Europa musim depan. Prestasi anak-anak asuhan Eusebio Di Francesco itu memang lebih baik satu anak tangga dibandingkan AC Milan.

“Kami pantas melangkah ke Liga Europa. Kami senang bisa memulai musim lebih dini karena berlaga di kualifikasi,” kata Di Francesco seperti dilansir Football Italia, Sabtu (21/5/2016).

Hal yang sama dialami Crystal Palace. Kendati Manchester Unitedsudah berhak atas tiket ke Liga Europa lewat posisi ke-5 di klasemen akhir Premier League, tetap saja jatah tiket via Piala FA tak diberikan kepada Palace.

Juara Final Piala FA: Crystal Palace 1-2 Manchester United

Dua tim di bawah Manchester United, West Ham United dan Southampton menjadi wakil tambahan Inggris di Liga Europa. Mereka mendapatkan tiket “buangan” Liga Europa dari hasil Piala Liga dan Piala FA.

Pada Februari lalu, Manchester City tampil menjadi juara Piala Liga dengan mengalahkan Liverpool lewat adu penalti. Lantaran City melangkah ke kualifikasi Liga Champions, jatah tiket ke Liga Europa diberikan ke tim lain dari posisi klasemen akhir.

Nasib nahas juga dialami Dnipro Dnipropetrovsk . Klub peringkat ketiga Liga Premier Ukraina itu tak berhak tampil di Liga Europa karena tengah disanksi oleh UEFA terkait permasalahan administrasi.

Sanksi itu berlaku hingga musim 2018-2019. Dengan demikian, sekalipun juara liga, Dnipro tak bakal berhak tampil di Liga Champions mewakili Ukraina.

Spanyol berkesempatan kembali menjadi negara dengan wakil terbanyak di Liga Champions, lima klub. Hal itu tak lepas dari keberhasilan Sevilla yang finis di peringkat ke-7, menjuarai Liga Europa.

Sejak musim lalu, juara Liga Europa mendapatkan keuntungan tampil di Liga Champions pada musim berikutnya.

Berikut wakil 10 negara dengan koefisien tertinggi UEFA di kompetisi antarklub Eropa musim depan:

SPANYOL
Liga Champions: Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, Sevilla (fase grup), Villarreal (play-off)
Liga Europa: Athletic Bilbao, Celta Vigo (fase grup)

INGGRIS
Liga Champions: Leicester City, Arsenal, Tottenham Hotspur (fase grup), Manchester City (play-off)
Liga Europa: Manchester United Southampton, (fase grup), West Ham United (kualifikasi III)

JERMAN
Liga Champions: Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, Bayer Leverkusen (fase grup), Borussia Moenchengladbach (play-off)
Liga Europa: Schalke 04, Mainz 05 (fase grup), Hertha Berlin (kualifikasi III)

ITALIA
Liga Champions: Juventus, Napoli (fase grup), AS Roma (play-off)
Liga Europa: Inter Milan, Fiorentina (fase grup), Sassuolo (kualifikasi III)

PORTUGAL
Liga Champions: Benfica, Sporting (fase grup), FC Porto (play-off)
Liga Europa: Braga (fase grup), Arouca, Rio Ave (kualifikasi III)

PERANCIS 
Liga Champions: Paris Saint-Germain, Olympique Lyon (fase grup), AS Monaco (kualifikasi III)
Liga Europa: Nice (fase grup), Lille, Saint-Etienne (kualifikasi III)

RUSIA
Liga Champions: CSKA Moskva (fase grup), Rostov (kualifikasi III)
Liga Europa: Zenit St. Petersburg (fase grup), Krasnodar, Spartak Moskva (kualifikasi III)

UKRAINA
Liga Champions: Dynamo Kyiv (fase grup), Shakhtar Donetsk (kualifikasi III)
Liga Europa: Zorya Luhansk (fase grup), Vorskla Poltava, FC Oleksandriya (kualifikasi III)

BELGIA
Liga Champions: Club Brugge (fase grup), Anderlecht (kualifikasi III)
Liga Europa: Standard Liege (fase grup), Gent (kualifikasi III), Charleroi/Genk (kualifikasi II)

BELANDA
Liga Champions: PSV Eindhoven (fase grup), Ajax Amsterdam (kualifikasi III)
Liga Europa: Feyenoord (fase grup), AZ Alkmaar, Heracles Almelo (kualifikasi III)


Read in browser »
share on Twitter Like Daftar Wakil 10 Negara di Liga Champions dan Liga Europa Musim Depan on Facebook

Final Piala FA Bikin Malu Penyanyi Ternama Inggris

By 7up on May 25, 2016 06:43 am

berita7up.com – Seperti pada umumnya pembukaan partai final Piala FA, Sabtu 21 Mei 2016, yang mempertemukan Manchester United melawan Crystal Palace dinyanyikan lagu kebangsaan Inggris berjudul ‘God Save The Queen’. Namun, bagi penyanyi ternama Inggris, Karen Harding, proses itu hanya membuatnya malu.

Penyanyi jebolan acara X-Factor Inggris tersebut didapuk sebagai pemimpin dalam menyanyikan lagu kebangsaan di Stadion Wembley. Akan tetapi, suara 90 ribu penonton yang memadati tribun membuatnya jadi kikuk.

Karen bahkan sampai lupa lirik lagu kebangsaannya sendiri. Adegan memalukan baginya itu terekam kamera, dan menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Menanggapi kejadian ini, perempuan berusia 24 tahun tersebut menyampaikan permintaan maaf.

“Oh Tuhan. Ini adalah jumlah penonton terbesar sepanjang hidup saya, dan saya mendapatkan hambatan teknis. Saya sangat menyesal,” tulis Karen di akun Twitter pribadinya.

“Malu. Saya tidak tahu apa yang terjadi,” lanjut pelantun tembang berjudul 'He Won’t Give Up Easy' tersebut.

Bernyanyi di atas lapangan hijau memang bukan hal mudah bagi Karen. Dia mengaku sempat kesulitan karena terjebak di rumput. Selain itu, angin yang berhembus kencang membuatnya kesulitan dalam beraksi.

“Ketika saya berjalan ke podium, tumit saya terjebak di rumput. Rambut saya masuk ke mulut ketika saya bernyanyi. Hal yang utama, saya tidak mampu mendengar suara sendiri. Begitu banyak orang yang bernyanyi,” ungkapnya.


Read in browser »
share on Twitter Like Final Piala FA Bikin Malu Penyanyi Ternama Inggris on Facebook

Coach Danurwindo Tolak Latih Timnas Indonesia

By 7up on May 25, 2016 03:42 am

berita7up.com – Pelatih senior Danurwindo mengaku tidak mau jika diminta menukangi Timnas Indonesia. Ia pernah menjadi pelatih tim Garuda pada tahun 1996 silam. Lantas, apa yang membuat pria berusia 65 tahun kelahiran Purwokerto ini ogah membesut Timnas Indonesia lagi?

"Masih banyak yang lebih muda dari saya untuk menjadi pelatih. Hal yang terpenting adalah harus ada edukasi dalam melatih," ungkap Danurwindo di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta beberapa waktu lalu.

"Prestasi sepak bola tak bisa instan. Para pemain muda harus memiliki dasar dan bekal masa depan. Yang tak kalah penting kompetisi usia muda harus dihidupkan agar Timnas Indonesia tidak kering regenerasi pemain," lanjutnya.

Selain sempat menukangi Timnas Indonesia sebagai pelatih kepala, Danurwindo juga pernah menjadi asisten pelatih tim Merah Putih untuk mendampingi Yosep Masopust, Romano Matte, maupun Tord Grip, ketiganya adalah pelatih kepala tim nasional. Selain itu, ia juga peran dipercaya menjadi penasehat teknik Timnas Indonesia pada tahun 2011.

Di level klub profesional, Danurwindo yang kini kerap menjadi komentator pertandingan sepakbola di televisi ini pernah menjadi pelatih Arseto Solo, Pelita Jaya, Persema Malang, PKT Bontang, Persija Jakarta, hingga Persebaya Surabaya.

Timnas Indonesia sendiri saat ini sedang bersiap untuk aktif kembali di kancah sepakbola internasional setelah Konfederasi Sepakbola Dunia atau FIFA mencabut sanksi skorsing terhadap PSSI sebagai respon dicabutnya pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).


Read in browser »
share on Twitter Like Coach Danurwindo Tolak Latih Timnas Indonesia on Facebook

5 Winger Lincah Sepak Bola Indonesia

By 7up on May 25, 2016 01:09 am

berita7up.com - Winger atau pemain sayap di era sepak bola modern kerap menjadi pemain menentukan. Perannya pun terbilang sangat penting. Dia tak sekadar menyisir sisi pertahanan lawan dan kemudian melepaskan umpan terukur.

Lebih dari itu, seorang winger bisa menjadi tumpuan dalam membobol gawang lawan dan merusak konsentrasi lawan. Dengan pergerakan yang lincah, lawan akan sulit mengejar.

Kemudian dia akan melakukan gerakan diagonal menusuk ke area pertahanan lawan. Begitu lepas dari kawalan, dia bia menghukum dengan gol.

Berdasarkan itu, tak salah jika sejumlah winger di liga-liga Eropa mampu lebih menonjol ketimbang striker. Sebut saja Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale di Real Madrid, kemudian Arjen Robben dan Frank Ribery di Bayern Muenchen, Raheem Sterling bersama Manchester City, dan masih banyak lagi.

Di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo terdapat juga sejumlah winger lincah yang menjadi tumpuan klub. Siapa saja mereka, berikut penjabarannya:

 


Oktovianus Maniani

 092035100_1463676671-okto_3
Oktovianus Maniani

Oktovianus Maniani

Winger Persiba Balikpapan ini tak diragukan lagi kemampuannya. Dia sudah malang melintang di sejumlah klub di Indonesia.

Pemain asli Jayapura ini selain memperkuat klub di Papua juga di sejumlah wilayah. Mulai dari PSMS Medan, Persitara Jakarta Utara, Sriwijaya FC, Barito Putera, dan sekarang berlabuh di Persiba.

Okto memiliki kecepatan dan kemampuan spesial dalam menusuk pertahanan lawan. Tak heran jika dia menjadi andalan timnas Indonesia dan telaj melakoni 24 caps.

Di TSC, Okto telah bermain dalam 4 laga. Meski belum mencetak gol, dia telah dua kali melepaskan tembakan ke gawang lawan.

 


Engelbert Sani

020526300_1463961562-Logo-klub-sepak-bola-Madura-UnitedH0cRG
Madura United

Engelbert Sani

Papua bisa dibilang produsen winger tangguh. Satu laga pemain sayap andal asal Papua adalah Engelbert Sani yang memperkuat Madura United. Moncernya klub asal Madura itu tak lepas dari apiknya permainan Engel – sapaanya.

Sempat tenggelam di Arema Cronus lantaran jarang dimainkan, Engel gemilang bersama MU. Engel menjadi pilihan utama pelatih Gomes de Oliveira di sektor sayap kanan.

Di TSC dia sudah bermain empat kali dan mencetak satu gol. Golnya dia ciptakan pada pekan ke-4 saat MU mengalahkan Pusamania Borneo FC.

 


Atep Rizal

087567400_1460519951-20160413-Atep-Persib-HEL2
Atep Rizal

Atep Rizal

Persib Bandung sangat bertumpu pada kelincahan Atep yang biasa dipasang sebagai sayap kiri. Kelincahannya kerap membuat sisi kanan pertahanan lawan kedodoran.

Dia tak hanya piawai dalam melakukan gocekan dan tusukan, pun memiliki insting tajam di depan gawang lawan.

Di TSC, dia telah dimainkan dalam 4 laga dan kerap menciptakan peluang-peluang berbahaya. Dia memiliki kelebihan berupa tendangan yang keras dan terarah.

Atep identik dengan Persib. Dia sudah memperkuat klub ini sejak 2008. Dia pun sempat menjadi andalan timnas Indonesia dan telah melakoni10 caps dengan menciptakan 2 gol.

 


Tantan

026264400_1424930581-Tantan

Tantan

Winger bernama lengkap Tantan Dzalikha ini bisa dikatakan kerap bergantian dengan Atep dalam menempati sayap kiri Persib Bandung. Meski memiliki badan yang gempal, Tantan sanggup berlari cepat dan piawai dalam melakukan gocekan.

Kemampuannya membuahkan 1 gol di TSC. Tantan mulai memperkuat Persib sejak 2014. Dia sebelumnya berkostum Sriwijaya dan pernah bersama Persitara Jakarta Utara.

Tantan melakoni debut timnas Indonesia pada 1 November 2013. Hingga saat ini, Tantan sudah memiliki 3 caps.

 


Yohanis Nabar

053619000_1458480818-20160320-Sriwijaya_FC_vs_PS_TNI-HEL_1a

Yohanis Nabar

Saat Sriwijaya FC menang 5-0 atas Madura United pada pekan ke-3 TSC, Yohanis Nabar mampu mencetak dua gol. Padahal, dia baru bermain pada menit ke-67 menggantikan M Ridwan. Anis Nabar – biasa dia dipanggil, menjadi bukti bahwa Papua benar-benar produsen pemain berposisi winger.

Anis Nabar yang mengawali karier bersama Persidafon Dafonsoro, lantas pindah ke Sriwijaya FC pada 2014. Dia merupakan salah satu jebolan timnas U-23 Indonesia.

Gaya permainannya sangat mirip dengan winger-winger dari Papua yakni cepat dan dibekali kemampuan menggocek bola yang yahud. Selain itu, ketika berada di depan gawang lawan, insting golnya cukup tinggi. Anis Nabar juga memiliki akurasi tendangan yang tinggi.


Read in browser »
share on Twitter Like 5 Winger Lincah Sepak Bola Indonesia on Facebook

James Koko Lomell, Tandem Ideal Boaz di Persipura

By 7up on May 24, 2016 11:09 pm

berita7up.com -  Persipura Jayapura identik dengan barisan lini depan yang sangat tajam. Namun, di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo ciri khas itu seolah luntur. Beban berat pun berada di pundak para penyerang Persipura, tak terkecuali James Koko Lomell.

Berstatus sebagai tim besar Indonesia, Persipura secara mengejutkan justru tak berkutik di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo. Hingga pekan ketiga, Mutiara Hitam bahkan belum sekali pun meraih kemenangan.

Parahnya lagi, dari tiga pertandingan yang sudah dijalani Persipura baru mencetak satu gol. Padahal mereka memiliki barisan penyerang kelas wahid dalam diri Boaz Solossa, Boakay Edi Foday dan James Koko.

Satu-satunya gol Persipura tercipta saat menahan imbang 1-1 melawan Persija Jakarta di Stadion Mandala. Saat itu,James Koko mencetak gol melalui tembakan penalti.

Pada dua laga selanjutnya, James tetap dipercaya oleh pelatih Jafri Sastra turun sebagai starter bersama Boaz. Namun, keduanya gagal menyumbangkan sebiji gol pun. Disinyalir, faktor minimnya pasokan bola dari tengah menjadi alasan utama penyerang Persipura mandul.

Aliran bola dari tengah memang menjadi penting dalam setiap permainan sepak bola. Sebab, jika tidak, maka striker akan kesulitan untuk mencetak gol lantaran sibuk mencari bola, yang pada akhirnya membuat mereka turun hingga ke tengah lapangan.

Hal ini yang terjadi di Persipura. James Koko yang didapuk sebagai penyerang sentral justru lebih sering beredar di lapangan tengah untuk mencari bola. Kondisi ini yang membuat James tidak optimal dalam bermain.

Kendati James sebenarnya bukanlah striker yang selalu berada di dalam kotak penalti, pemain asal Liberia ini tetap membutuhkan pasokan bola untuk diolah kembali menjadi peluang atau bahkan gol. Apalagi James juga memiliki kemampuan penyelesaian akhir yang ciamik.

Tak hanya itu, James juga memiliki kemampuan menggiring bola yang apik. Dia bisa melewati beberapa pemain lawan dengan mudah. Pergerakan yang eksplosif ini tentu bisa membuka peluang bagi dirinya atau Boaz yang menjadi tandem untuk mencetak gol bagi Persipura.

Membangkitkan Jati Diri Bomber Haus Gol

Dalam beberapa waktu terakhir, James Koko tercatat seringkali bergonta-ganti tim. Sejak tahun 2015 hingga sekarang, ada lima klub yang dibelanya, yakni Persiram Raja Ampat, Persija Jakarta, Semen Padang, PS Polri dan Persipura.

Namun, bersama beberapa klub tersebut, ketajaman James tidak kunjung datang. Bersama Macan Kemayoran, James gagal mencetak satu gol pun pada gelaran Piala Presiden.

Lalu dia pindah ke Semen Padang dan tampil cukup apik karena sukses mengantarkan Kabau Sirah menembus partai final Piala Jenderal Sudirman. Tak hanya itu penyerang berkebangsaan ini mampu mencetak tiga gol dari tujuh laga.

Meski menunjukkan performa mengesankan, James kembali berpindah klub untuk mengikuti gelaran Piala Bhayangkara. Kali ini, penyerang yang memiliki tinggi 187cm memperkuat PS Polri. Sayang ketajamannya kembali terhenti setelah tak mampu mencetak satu gol dari empat pertandingan.

Performa tidak konsisten ini sebenarnya sangat berbeda dengan yang terjadi saat James mengawali karier di Indonesia. Tepatnya pada musim 2007-2008, James menggapai puncak kariernya sebagai seorang bomber haus gol dengan gelontoran 19 gol dari 32 pertandingan bersama PSMS Medan.

Tak hanya itu, bersama generasi terbaik Ayam Kinantan yang saat itu diisi oleh Mahyadi Panggabean, Markus Harison, Saktiawan Sinaga hingga Gustavo Chena, James sukses membawa PSMS menjadi runner-up Liga Indonesia.

Jika berkaca pada performa apik James di PSMS, Persipura tampaknya harus bisa mencari pemain khusus untuk melayaninya dengan bola-bola matang. Sebab, duet Chena dan James sempat menjadi kombinasi paling menakutkan di Indonesia pada era 2007-2008.

Persipura juga tampaknya sudah memperhitungkan masalah ini. Soalnya, jajaran manajemen Persipura juga telah berhasil mendatangkan gelandang asal Timor Leste, Thiago Fernandes Oliviera yang berposisi sebagai playmaker. Patut ditunggu apakah pasokan bola dari Thiago mampu membuat James kembali jadi mesin gol.


Read in browser »
share on Twitter Like James Koko Lomell, Tandem Ideal Boaz di Persipura on Facebook

Mourinho Ingin Goda Spurs Untuk Lepas Harry Kane dan Delle Alli

By 7up on May 24, 2016 09:09 pm

berita7up.com - Mantan pemain LiverpoolJamie Redknapp mengatakan bahwa Jose Mourinho harus mencoba untuk memberikan tawaran besar kepada Tottenham Hotspur untuk nama Harry Kane dan Dele Alli bila dia mengambil alih Manchester United.

Nama Mourinho memang telah sangat santer dikaitkan bakal menangani Manchester United musim depan. Ia digadang-gadang akan menggantikan posisi Louis Van Gaal yang baru saja memenangi trofi FA Cup pertama dalam 12 tahun terakhir.

The Telegraph sendiri baru-baru ini melansir bahwa Manchester United akan menyiapkan 200 juta poundsterling kepada Mourinho untuk membangun ulang Setan Merah. Dan Redknapp menyarankan dua nama pemain Spurs masuk dalam daftar belanja Mourinho.

“Manchester United selalu membeli bakat-bakat terbaik seperti Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo,” ujarnya kepada Daily Mail.

“Kecuali Anthony Martial, mereka telah belanja dengan buruk dalam beberapa tahun terakhir. Dan bila saya adalah Mourinho, saya akan menguji Tottenham dengan menawar Harry Kane dan Dele Alli,” tandasnya.


Read in browser »
share on Twitter Like Mourinho Ingin Goda Spurs Untuk Lepas Harry Kane dan Delle Alli on Facebook




Recent Articles:

Ibrahimovic Akan Datang ke MU Sebagai Asisten Pelatih Mourinho
Faktor Tuan Rumah, Prancis Pasti Juara Piala Eropa 2016






This email was sent to sukses.properti84@gmail.com
why did I get this?    unsubscribe from this list    update subscription preferences
7upbet · 2 Thnou St, Krong Preah Sihanouk 18200, Cambodia · Phnum Penh 13253 · Cambodia

Email Marketing Powered by MailChimp

No comments:

Post a Comment