Bagi Anda pencinta sepak bola Spanyol, akhir pekan ini bisa tersenyum. Pasalnya, La Liga akan memulai kompetisi 2016 — 2017, Sabtu 20 Agustus.
Sesuai jadwal, pada hari pertama laga pembuka akan mempertandingkan Malaga – Osasuna, Deportivo La Coruna – Eibar, dan Barcelona – Real Betis.
Khusus buat Barcelona, mereka sedang berada di performa terbaik. Sebab, Lionel Messi dkk baru saja mengamankan gelar Piala Super Spanyol dini hari tadi. Barca sukses menumbangkan Sevilla dengan total agregat 5-0.
Menghadapi Betis, Barcelona unggul segalanya. Baik dari rekor pertemuan atau kualitas pemain. Dari lima pertemuan terakhir, Blaugrana sukses memborong kemenangan.
Apalagi, Barca memiliki tambahan tenaga dari Lucas Digne dan Samuel Umtiti yang bisa menjadi tembok kokoh di lini pertahanan. Namun, Barca takkan diperkuat oleh Javier Mascherano pada laga perdana lantaran mengalami cedera. Selain itu, striker Neymar Da Silva kemungkinan besar absen karena masih membela Brasil di ajang Olimpiade. Meski begitu, kans Barca mempertahankan gelar terbuka.
Sementara itu, rival abadi Real Madrid akan bertandang ke Real Sociedad. Menarik disimak juga bagaimana kiprah Alvaro Morata yang kembali ke Santiago Bernabeu.
Lalu, menarik ditunggu juga apakah Zinedine Zidane bakal melakukan perubahan strategi untuk menatap musim baru. Mengingat, di lini depan ada nama Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Lucas Vazquez, dan Gareth Bale.
Seusai merengkuh gelar Liga Champions, Madrid mencatatkan hasil oke selama pramusim. Dari lima laga yang dilakoni, Madrid hanya sekali kalah dari Paris Saint Germain (PSG). Dengan kekuatan yang ada sekarang, bukan mustahil El Real menyabet gelar ke-33 La Liga.
Persaingan merebut titel juara nampaknya tidak sekadar Barca dan Madrid. Tim seperti Atletico Madrid, Valencia, dan Villarreal juga berpeluang menorehkan prestasi.
Atletico seperti kita tahu, tampil luar biasa pada musim lalu. Indikatornya, mereka sempat memberi ancaman di posisi klasemen La Liga. Skuat besutan Diego Simeone hanya terpaut tiga poin dari Barcelona yang jadi juara musim lalu.
Belum lagi, Los Rojiblancos tampil menakutkan di Liga Champions. Mereka kalah dari Madrid via adu penalti di babak final. Tentu, Atletico merupakan klub yang pantas diperhitungkan.
Dari segi belanja pemain, sejauh ini tidak ada nama pemain top yang diboyong ke Vicente Calderon. Tetapi, lagi-lagi Atletico bisa membalikkan prediksi yang ada.
Satu tim lagi yang bisa membuat persaingan semakin seru ialah Valencia. Sadar butuh kekuatan lebih untuk bersaing, manajemen sudah membeli pemain anyar. Pilihan Los Che jatuh kepada Luis Nani. Gelandang Portugal itu tampil ciamik ketika melakoni turnamen Piala Eropa 2016. Tidak tanggung-tanggung, eks pemain Manchester United mempersembahkan Piala Eropa untuk Selecao das Quinas. Kerja sama Nani dengan Paco Alcacer bakal memberikan kekuatan lebih untuk skuat Kelelawar Mestalla.
Selain empat tim di atas, Villarreal juga bisa membuat persaingan menjadi sengit. Tidak main-main, The Yellow Submarine membawa Alexandre Pato untuk menjadi senjata andalan musim baru. Selain Pato, Villarreal masih memiliki Aitor Cantalapiedra, Roberto Soldado, Nicola Sansone, dan Cedric Bakambu.
Well, siapakah yang bakal keluar sebagai juara di akhir musim nanti? Apakah duo tim langganan (Barca dan Madrid) atau ada juara baru? Menarik ditunggu.
Jadwal pertandingan La Liga jornada pertama: Sabtu 20 Agustus: Malaga – Osasuna/ 01:45 WIB Deportivo La Coruna – Eibar/ 03:00 WIB Barcelona – Real Betis/ 23:15 WIB
Tinggal menghitung hari, gelaran La Liga Spanyol 2016 — 2017 dimulai. Demi meraih prestasi, sejumlah tim sudah memboyong pemain-pemain anyar.
Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid tercatat sudah melakukan pembelian pemain. Harga yang mereka keluarkan juga tidak main-main. Itu menandakan, tim yang memboyong pemain anyar serius untuk memperbaiki komposisi skuat.
Berikut ini, ada 5 transfer yang paling menyita perhatian di La Liga jelang musim 2016 — 2017 bergulir.
1. Alvaro Morata (Juventus ke Real Madrid)
Performa impresif mampu ditunjukkan oleh Morata sepanjang berseragam Juventus. Ia juga membantu La Vechia Signora mengamankan dua gelar Liga Italia Serie A. Selain itu, masih ada dua gelar Coppa Italia yang sukses diberikan Morata ke Bianconeri. Melihat aksi brilian tersebut, Morata akhirnya kembali dibawa ke Santiago Bernabeu. Madrid bergerak cepat dan akhirnya berhasil membawa striker Spanyol itu dengan banderol 30 juta euro (Rp438 miliar).
2. Andre Gomes (Valencia ke Barcelona)
Gelandang muda Andre Gomes akhirnya memilih Barcelona sebagai pelabuhan karier selanjutnya. Pemain yang bersinar bersama Portugal di Piala Eropa 2016 sempat menjadi incaran Real Madrid. Namun, Gomes tetap pada pendiriannya dan memilih menuju Camp Nou. Ia direkrut dengan harga 35 juta euro atau sekitar Rp519 miliar. Tugas besar sudah menanti Gomes. Ia harus membuktikan kualitasnya untuk bisa bersaing dengan Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Ivan Rakitic.
3. Nicolas Gaitan (Benfica ke Atletico Madrid)
Gelandang serang Nicolas Gaitan bakal memperkuat Atletico Madrid musim depan. Manajemen El Atleti merasa, Gaitan bisa memperkaya lini tengah Los Rojiblancos. Selama membela Benfica, total sudah 152 caps ia mainkan. Lalu, ia juga menyumbangkan 25 gol. Melihat fakta tersebut, Atletico langsung merekrut Gaitan dengan harga transfer 25 juta euro (Rp371 miliar).
4. Samuel Umtiti (Olympique Lyon ke Barcelona)
Barcelona fokus memperbaiki lini belakang. Sebagai bentuk keseriusan, El Barca membawa Samuel Umtiti dari Olympique Lyon. Bek muda itu tampil konsisten dengan memainkan 131 caps dari 2012 — 2016. Bek internasional Prancis itu diboyong dengan mahar sebesar 25 juta euro (Rp371 miliar).
5. Kevin Gameiro (Sevilla ke Atletico Madrid)
Atletico Madrid perlahan mengumpulkan pemain baru. Selain memboyong Nicolas Gaitan, mereka juga membawa Kevin Gameiro. Gameiro diproyeksi menjadi tandem Antoine Griezmann. Pemain yang dikenal dengan kecepatan dan bermain tanpa kenal lelah itu menjadi target Diego Simeone. Atletico pun rela mengeluarkan dana sebesar 30 juta euro (Rp438 miliar).
Laga Sky Bet League Two, atau divisi 4 Liga Inggris antara Doncaster Rovers kontra Cambridge United, Selasa (16/8) kemarin, sempat terjadi insiden yang menggelikan, yaitu diwasiti oleh penonton.
Kejadiannya terjadi beberapa menit setelah memasuki babak kedua, kala Helen Bryne mengaku sakit dan harus dipapah keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Helen Bryne sendiri merupakan hakim garis di laga tersebut dan sialnya panitia pelaksana pertandingan tidak menyediakan wasit cadangan.
Karena Bryne tidak bisa melanjutkan laga, maka para pemain kedua kesebelasan, staf dan beberap orang lainnya berkumpul di teknikal area untuk membahas masalah ini.
Setelah terjadi diskusi yang memakan waktu 10 menit, akhirnya diputuskan untuk memberikan pengumuman di pengeras suara kepada para penonton.
Pengumuman tersebut bukan untuk memberi tahu jika laga dihentikan, namun bertanya kepada penonton siapa yang mau menjadi wasit keempat.
Dari total 4.768 penonton yang hadir, majulah seseorang yang tidak dikenali namanya menjadi wasit.
Sialnya, tidak lama setelah perubahan tersebut, Doncaster selaku tuan rumah bisa mencetak satu-satunya gol di menit 74.
Sontak, insiden ini menimbulkan kecaman dari pihak United, sebutan umum kepada Cambridge, yang menganggap kejadian seperti itu tidak seharusnya terjadi.
"Anda akan selalu tahu jika sesuatu terjadi maka akan mempengaruhi dan, sayangnya bagi kami, kami kehilangan momen kunci karenanya," ujar Shaun Derry, manajer United.
"Kejadian itu berlangsung 10, 11 atau 12 menit? Saya tidak bisa memahami kenapa membutuhkan waktu 10, 11 atau 12 menit untuk mempersiapkan wasit untuk sesuatu yang seharusnya sudah direncanakan dengan baik," kecamnya.
Akan tetapi kejadian ini tidak seberapa unik dibandingkan pertemuan antara Altrincham FC kontra AFC Fylde, dimana laga harus dihentikan setelah wasit kehilangan peluit dan meminta para pemain untuk membantu mencarikannya.
Fernando Torres mengaku dirinya dianggap seperti pengkhianat oleh fans Liverpool usai menyeberang ke Chelsea pada 2011 silam.
Chelsea resmi diperkuat Torres usai membayar mahar sebesar Rp 850 miliar kala itu, setelah penawaran sebelumnya sebesar Rp 680 miliar ditolak oleh Liverpool.
Sayangnya, performa El Nino di The Blues tidak berjalan dengan baik sebab kerap gagal mencetak gol, meski mempunyai kesempatan emas.
Meski performanya menurun, namun Torres tidak segera dijual sebab gosipnya Roman Abramovic turun tangan langsung meminta agar pelatih memainkan striker asal Spanyol tersebut.
Namun Fernando Torres akhirnya membuka tabir soal kepindahannya dari The Reds ke Chelsea pada 2011 lalu.
Menurutnya, keputusan untuk hijrah dari Anfield dikarenakan kebijakan para petinggi Liverpool sendiri dan kebijakan tersebut sampai sekarang belum membuahkan hasil.
Bagi Torres, dirinya hanya ingin memenangkan sebuah piala, terlepas tim mana pun yang dibela.
"Mereka ingin membawa masuk pemain-pemain muda. Ingin membangun sesuatu yang baru," ujarnya pada Sky Sports.
"Saya berfikir bahwa niatan tersebut akan membutuhkan waktu. Mungkin dua, tiga, empat atau bahkan 10 tahun kedepan (untuk melihat hasilnya)."
"Saya tidak mempunyai waktu untuk menunggu selama itu. Saya waktu itu sudah berumur 27 tahun, sehingga tidak bisa menunggu lagi. Saya ingin menang."
"Lalu, sekarang lima tahun kemudian dan mereka masih mencoba membangun posisi yang sama seperti kala saya hengkang."
"Segalanya membuat seakan saya ini seorang pengkhianat. Padahal tidak seperti itu kenyataannya kala berdiskusi (soal transfer)."
"Liverpool tidak mau mengakui jika mereka melakukan kesalahan kepada tim. Mereka harus mencari kambing hitam," tambahnya.
Manchester United memulai Liga Premier Inggris musim 2016/17 dengan mode meyakinkan ketika mengalahkan Bournemouth dengan skor 1-3. Secara keseluruhan skuat Jose Mourinho cukup ideal namun yang masih mengkawatirkan para fans adalah posisi Wayne Rooney yang tidak stabil dan kemampuannya yang tak lagi layak bila dibandingkan dengan pemain lain.
Mantan bintang Everton tersebut menjadi objek kebencian bagi para penggemar United tahun ini. Penampilan buruknya di Timnas Inggris dan laga pra-musim Manchester United sebagian besar memberikan ciri permainan yang membosankan.
Sekarang, dengan penambahan Paul Pogba, Manchester United menghadapi teka-teki besar untuk memberi tempt bagi Pogba dan Rooney. Hingga saat ini peran Rooney masih menjadi dilema bagi Mourinho. Satu-satunya jalan adalah mencadangkan Rooney. Tentu hal tersebut berdasarkan lima alasan berikut ini:
1. Gonta-ganti Posisi
Sejauh ini peran Rooney masih belum tetap. Kadang Rooney dimainkan sebagai gelandang serang tetapi kadang dirinya diplot sebagai striker tunggal dalam skema 4-2-3-1. Namun apabila kita jujur, dia tidak pantas ditempatkan sebagai gelandang tengah, gelandang menyerang, juga tidak layak untuk bermain sebagai penyerang tengah. Di lini serang, ada Zlatan Ibrahimovic dan Marcus Rashford yang lebih cocok dengan tempat tersebut.
2. Penghalang Paul Pogba
Didatangkan sebagai pemain termahal dunia, Paul Pogba tentu diberikan kesempatan untuk membuktikan kualitas terbaiknya. Namun kehadirannya di atas lapangan tentu terhalang dengan posisi Rooney.
Pogba adalah sosok pemain yang membutuhkan ruang luas untuk bebas beroperasi di lini tengah. Dari lini ke lini, Pogba memberikan kontribusi yang luar biasa seperti di Juventus. Oleh karena itu posisi Rooney yang ada di gelandang atau di lini serang dengan tipe pemain yang suka memonopoli bola akan meredam keleluasaan Pogba di lini tengah.
3. Hilangkan Nama Besar Rooney
Seandainya Wayne Rooney tidak diidentikan dengan seorang Legenda United, mungkin saja dirinya tidak dimasukan dalam skuat inti. Tak bisa dipungkiri bahwa keputusan memainkan Rooney tak terlepas dari nama besarnya di Old Trafford.
4. Demi Skuat dan Formasi
Jika Manchester United akan beralih ke formasi 4-2-3-1 dan 4-3-3, maka sulit untuk menempatkan Rooney dalam taktik tersebt tanpa mengorbankan pemain lain yang kualitas lebih di atas dirinya. Kedatangan Paul Pogba berarti bahwa setidaknya satu posisi di lini tengah akan disegelnya. Sementara itu pemain lain juga tak kalah kualitasnya juga lebih cocok menempati skema tersebut.
5. Kekuatan Rooney Telah Habis
Untuk pemain sekaliber dia, Wayne Rooney aneh jika mengandalkan energi lebih dari sebagian besar bakatnya. Kemampuannya dalam menembak hanya merupakan hadiah teknis dan ketika kebugarannya menurun justru ini akan meninggalkan masalah. Rooney tidak lagi bintang yang banyak berkontribusi dari lini ke lini. Oleh karena alasan itu, ia tidak merupakan bagian integral dari skuat Mourinho.
Ander Herrera bisa memainkan peran serupa meskipun ia tidak memiliki banyak agresifitas menyerang, tapi Herrera menawarkan mesin serangan dari lini tengah.
Direktur Umum Juventus, Giuseppe Marotta, menyebut jika Juan Cuadrado merupakan salah satu pemain penting di timnya. Oleh karena itu, Juve berminat untuk menggaet Cuadrado dari Chelsea.
Pemain asal Kolombia tersebut membela I Bianconeri sepanjang musim lalu dengan status pinjaman dari The Blues. Dia mampu tampil gemilang dengan mencetak lima gol plus delapan assist dari 40 laga bersama Juventus. Cuadrado juga turut membantu Juve merengkuh trofi Serie A dan Coppa Italia.
Selepas masa peminjamannya usai pada 30 Juni 2016, Cuadrado kembali ke Chelsea. Manajer The Blues, Antonio Conte, terang-terangan mengaku jika Juan Cuadrado bakal menjadi salah satu pemain andalannya di lini tengah.
Meski Chelsea tak berniat kembali melepas Cuadrado, Juventus masih memendam hasrat untuk bisa memakai jasa si pemain. La Vecchia Signora berminat untuk membawa gelandang 28 tahun tersebut kembali ke Juventus Stadium sebelum bursa transfer awal musim ini ditutup.
“Sebuah kesempatan kecil akan membuat peluang kembali merekrut Cuadrado terbuka. Kami menutup mata pada situasi ini. Dengan segala hormat untuk Chelsea yang masih memiliki hak terhadap sang pemain,” ungkap Marotta.
“Cuadrado adalah pemain favorit kami. Dia telah memiliki pengalaman positif di Juventus musim lalu,” ujarnya.
Sejauh ini, Juventus merupakan klub Serie A yang paling aktif di bursa transfer. Mereka telah memboyong lima pemain baru ke Kota Turin, yakni Gonzalo Higuain dari Napoli, Miralem Pjanic dari AS Roma, Marko Pjaca dari Dinamo Zagreb, Mario Lemina dari Marseille, dan Mehdi Benatia dari Bayern Munchen.
No comments:
Post a Comment