Sebagai sebuah industri, sepakbola memang menjadi salah satu penyumbang pajak cukup besar di Eropa sana. Namun, ironisnya para pemain bintang dengan gaji besar malah menggelapkan pajak.
Megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, dihadapkan dengan permasalahan hukum. Dia dituding menghindari kewajiban membayar pajak senilah 14,7 juta euro atau setara Rp219 miliar.
Penuntut umum Spanyol menuding pemain asal Portugal itu mengemplang pajak pada kurun waktu 2011-2014. Jika terbukti bersalah, maka Ronaldo bakal dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun.
Lebih lanjut, Ronaldo juga memiliki sebuah perusahaan. Yang mana, sengaja dibangun untuk menutupi jumlah pendapatan yang sebenarnya dia terima di Spanyol, sehingga terhindar dari pajak.
“(Ronaldo) mendapatkan keuntungan dari sebuah struktur bisnis yang dia bentuk pada 2010 untuk menghindari otoritas keuangan atas pemasukan image rights yang dia dapatkan di Spanyol,” demikian pernyataan penuntut umum, dikutip dari ESPNFC.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Portugal, Ronaldo coba menanggapi kasus ini. “Saya tidak menyembunyikan apapun. Jadi kenapa harus takut,” ujarnya.
Pada akhir bulan Mei lalu, Mahkamah Agung Spanyol menolak banding yang diajukan oleh Lionel Messi. Alhasil, bintang Barcelona tersebut harus menjalani hukuman 21 bulan penjara karena kasus pajak yang menimpanya.
Sedangkan hukuman untuk ayah Messi, Jorge, sudah dikurangi menjadi 15 bulan. Ini tak lepas karena niat baik Jorge untuk mengembalikan dana yang digelapkan.
Keduanya dituduh menipu pajak senilai 4,1 juta euro antara 2007 dan 2009, dan dianggap tak membayar 10,1 juta euro. Meski divonis bersalah, Messi tak akan dimasukkan ke penjara.
Dalam hukum Spanyol, kecuali jika ada pelanggaran sebelumnya, hukuman penjara kurang dari dua tahun umumnya ditangguhkan atas kebijaksanaan hakim. Sebelumnya, Messi mengaku tak tahu tentang urusan pajaknya.
“Saya berdedikasi untuk bermain sepak bola. Saya mempercayai ayah dan pengacara yang telah kami pilih untuk menangani urusan kami. Tidak lama, saya berpikir bahwa mereka bisa menipu saya,” kata Messi saat beri kesaksian di pengadilan Barcelonam dilansir Football-Espana.
Deretan Pesepakbola Pengemplang Pajak
Sebelum Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, beberapa pemain bintang di terkena kasus pajak. Terbaru adalah Jose Mourinho, yang dituding mengemplang pajak senila 3,3 juta euro saat melatih Real Madrid pada tahun 2011 dan 2012.
Alexis Sanchez juga pernag menggelapkan pajak pada 2012 dan 2013, saat masih membela Barcelona. Pemain Arsenal tersebut menggelapkan pajak sebesar 1 juta euro.
Saat masih berseragam Real Madrid, Angel di Maria dituding menggelapkan pajak sebsar 1.999.000 euro. Bintang asal Argentina itu akhirnya bersedia membayar 2 juta euro demi menghindari hukuman penjara.
Eks bintang Atletico Madrid, Radamel Falcao, juga pernah tersangkut masalah pajak. Dia menggelapkan pajak sebesar 5.661.862 euro, seperti diberitakan media-media Spanyol.
Pemain Madrid lainnya adalah Ricardo Carvalho, yang menggelapkan pajak senilai 400 ribu euro. Namun, Carvalho akhirnya sepakat membayar denda yang diberikan padanya oleh Pengadilan Spanyol.
Terakhir adalah Xabi Alonso yang diperiksa oleh penuntut umum karena dituding sengaja menggelapkan pajak. Namun pada akhirnya tidak terbukti dan dia dinyatakan bebas.
Organisasi FARE (Football Againts Racism in Europe) memperingati Hari Pengungsi Sedunia, 20 Juni lalu dengan melansir daftar pemain yang memiliki masa lalu sebagai pengungsi.
Langkah ini guna mengingatkan penderitaan para pengungsi. Meski demikian, para pengungsi tetap memiliki harapan meski kampung halaman mereka hancur karena perang.
“Beberapa di antaranya masuk daftar pemain terbaik di Eropa. Saya yakin jika digabungkan sebagai tim, mereka akan juara,” kata Direktur Eksekuti FARE, Piara Powar dilansir Marca.
Siapa saja mereka? Seperti dilansir Marca, berikut ini daftar pengungsi atau yang memiliki latar belakang pengungsi, namun kini menjadi pemain ternama di Eropa:
Victor Moses (Chelsea) Orangtuanya diserang dan tewas dalam kerusuhan di Nigeria pada 2002. Tragedi ini membuat Moses langsung dibawa mengungsi ke Inggris oleh kerabatnya.
Steve Madanda (Crystal Palace) Dia bersama keluarganya terpaksa mengungsi ke Belgia dari DR Kongo yang masih di bawah rejim Mobutu Sese Seko.
Dejan Lovren (Liverpool) Lovren dan keluargan terpaksa meninggalkan kampung halamannya di Yugoslavia yang hancur karena perang sipil yang mengakibatkan tewasnya lebih dari 100 ribu warga.
Neven Subotic (Borussia Dortmund) Dia bersama keluarganya mengungsi jelang pecahnya konflik di Yugoslavia. Saat itu, Subotic masih berusia 11 tahun.
Luka Modric (Real Madrid) Modric bersama keluarganya harus pergi dari kampung halamannya di Zadar, Yugoslabia di awal era 1990-an. Dia bahkan sempat tinggal di tempat penampungan saat mengungsi.
Miralem Pjanic (Juventus) Pjanic memulai kariernya di Luxemburg setelah dia bersama keluarganya mengungsi dari Yugoslavia jelang perang sipil pecah di sana.
Granit Xhaka (Arsenal) Xhaka lahir di Basel, Swis. Dia anak dari orang tua berdarah Albania yang mengungsi dari Kosovo.
Christian Benteke (Crystal Palace) Saat usianya masih dua tahun, dia dikirim oleh orangtuanya ke Liege dari Zaire (kini bernama RD Kongo). Sebab situasi politik yang tidak stabil di negara asalnya.
Vedran Corluka (Lokomotiv Moskow) Lahir di Yugoslavia, Corluka kemudian pindah ke Zagreb di tahun 1992. Dia mengungsi karena perang di Bosnia.
Xherdan Shaqiri (Stoke City) Lahir di Gjilan, Kosovo, Shaqiri memiliki orang tua berdarah Albania. Mereka hijrah ke Swis karena perang sipil di negara mereka pada tahun 1992.
Tim peringkat kedua Liga Jerman RB Leipzig dan juara Austria Salzburg diizinkan berkompetisi di Liga Champions musim depan, setelah UEFA mengatakan pihaknya puas karena produsen minuman berenergi Red Bull tidak memiliki pengaruh kontrol di kedua klub tersebut.
Dewan kendali keuangan klub badan sepak bola Eropa itu mengatakan dalam pernyataannya pada Selasa bahwa “tidak ada individual atau entitas legal” yang memiliki pengaruh menentukan dalam lebih dari satu di kedua klub.
Peraturan UEFA tidak mengizinkan dua klub yang memiliki pemilik yang sama mengikuti kompetisi Eropa. Pada kasus di mana hal itu terjadi, prioritas diberikan kepada tim yang merupakan juara di negara mereka — yang berarti Leipzig akan tersingkir.
Red Bull membeli klub Austria Salzburg pada 2005, menamai ulang klub itu dengan Red Bull Salzburg, dan kemudian SSV Markranstaedt pada 2009, untuk kemudian mengubah namanya menjadi RB Leipzig.
Pihaknya berargumen bahwa, menyusul restrukturisasi, pihaknya tidak lagi merupakan pemilik saham pengendali di Salzburg dan hanya merupakan sponsor klub.
Salzburg akan memasuki Liga Champions pada putaran kualifikasi kedua setelah menjuarai Liga Austria musim lalu.
Leipzig akan langsung memasuki fase grup setelah finis di urutan kedua di Liga Jerman pada musim pertamanya di kompetisi strata teratas.
UEFA mengatakan pihaknya telah menjalankan “investigasi menyeluruh” dan bahwa terdapat “beberapa perubahan pemerintahan dan struktural yang penting yang dilakukan oleh klub-klub.”
Mereka mengatakan akan “terus memonitor kedua klub untuk memastikan bahwa peraturan integritas dihormati ke depannya.”
Keterlibatan Red Bull terbukti telah memicu kemarahan dari para penggemar di kedua klub.
Salzburg telah delapan kali memenangi Liga Austria dalam 11 musim terakhir, namun mereka tidak pernah mampu menembus fase grup Liga Champions sejak pengambilalihan oleh Red Bull.
Bagaimanapun, para penggemar dibuat murka karena warna tradisional klub yakni garis ungu diubah menjadi merah dan putih dan sebagian dari mereka membentuk klub baru, yang dinamai Austria Salzburg, yang memulainya dari strata ketujuh liga negara itu.
Meroketnya Leipzig melalui sejumlah piramid sepak bola Jerman juga membuat marah para penggemar, yang menuding klub membeli kesuksesan mereka juga menghadapi protes di sejumlah stadion.
Mereka juga mengelabui peraturan yang melarang penggunaan nama Red Bull sebagai nama resmi klub, dengan menyebut klub mereka sebagai RasenBallsport Leipzig (klub olahraga sepak bola lapangan rumput Leipzig) atau RB Leipzig, demikian Reuters.
Tak bisa memungkiri jika Cristiano Ronaldo memberikan banyak sumbangsih positif bagi Real Madrid. Di musim ini saja, pemain asal Portugal tersebut membantu Los Blancos merengkuh gelar juara LaLiga dan Liga Champions.
Namun, kegemilangan mereka bakal segera berakhir. Sebab, Ronaldo sudah memutuskan tidak akan berada di Estadio Santiago Bernabeu lebih lama karena gerah dengan tuduhan penggelapan pajak yang dimunculkan pengadilan Spanyol.
Sergio Garcia, pegolf Spanyol yang juga penggemar berat Madrid angkat bicara. Dia mengaku sedih karena pemain jagoannya beberapa musim belakangan bakal segera hengkang.
Namun, dia menilai justru bakal ada berkah bagi Los Blancos jika kehilangan pemain berjuluk CR7 tersebut. Setidaknya, uang yang didapatkan dari penjualan bisa untuk mendatangkan beberapa pemain muda berkualitas.
“Madrid harus melihat apa yang terbaik bagi klub, bukan sekadar Ronaldo saja,” ungkap Sergio, seperti dilansir Marca, Kamis 22 Juni 2017.
“Uang yang mereka dapatkan bisa untuk mendatangkan beberapa pemain muda, yang akan menjadi andalan klub untuk beberapa tahun ke depan,” imbuhnya.
Harga jual Ronaldo saat ini diperkirakan mencapai 200 juta euro (Rp2,9 miliar). Dengan jumlah sebesar itu, Madrid bisa saja mendatangkan tiga sampai empat pemain muda yang bakatnya mumpuni.
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengungkapkan timnya bakal melepas pemain pada putaran kedua Liga 1 seiring rencana perekrutan striker asing baru di timnya.
Namun demikian, Djanur enggan terburu-buru memberitahu siapa sosok pemain yang akan dilepasnya jelang putaran kedua nanti. “Pasti dan memang harus ada yang dilepas. Kami berencana menambah striker lagi, tapi saya tidak mau sebut nama pemain yang dilepas karena belum pasti,” ujar Djanur saat ditemui di kediamannya yang berada di kawasan Antapani Bandung, Rabu (21/6/2017).
Djanur pun enggan berkomentar soal kemungkinan Sergio van Dijk dilepas karena cedera yang membekapnya. Pemain naturalisasi berdarah Belanda itu kembali cedera saat Persib takluk 0-1 dari Barito Putera, 18 Juni 2017.
Ia hanya mampu bermain selama 13 menit dan kala itu posisinya digantikan mantan striker West Ham United, Carlton Cole. Van Dijk juga telah meminta izin kepada manajemen dan tim pelatih untuk melakukan operasi dan memulihkan cederanya di Belanda.
“Pada akhirnya Sergio mau operasi dan mencari tempat yang menurut dia bisa lebih cepat menyembuhkan cedera,” kata Djanur.
Cederanya Van Dijk memperpanjang krisis di lini depan Maung Bandung. Hal ini dikarenakan performa Carlton Cole juga tak kunjung membaik hingga pekan ke-11 Liga 1 2017. Striker asal Inggris itu belum mencetak satu gol pun buat Persib.
Sejauh ini Persib sudah mencetak 9 gol dari 11 laga. Namun dari sembilan gol tersebut tidak satu pun yang berasal dari Carlton Cole, Tantan, Angga Febryanto maupun Van Dijk.
Berstatus klub papan atas, gerakan Barcelona di bursa transfer musim panas 2017 malah terbilang pasif. Hingga kini, belum ada pembelian besar yang dilakukan Blaugrana. Tapi mereka berjanji akan segera mewujudkan hal itu.
Barcelona sendiri baru memperpanenkan kontrak satu pemain di musim panas ini. Dia adalah Marlon da Silva yang direkrut dari Fluminense dengan biaya 5 juta euro (Rp 73 miliar). Padahal, Barcelona cukup banyak dikaitkan dengan nama-nama besar.
Mulai dari Miralem Pjanic, Marco Verratti, hingga Ousmane Dembele yang diprediksi bisa memaksa Barcelona memecahkan rekor transfer. Sayangnya, belum ada yang terealisasi hingga sekarang.
Hal tersebut tak membuat kubu Barcelona panik. Menurut Direktur Olahraga, Robert Fernandez, Barcelona siap mendaratkan pemain bintang yang dibutuhkan di musim panas ini, seperti dikutip Goal.
“Kami punya banyak informasi dan ada banyak pekerjaan di balik layar. Tak perlu dikatakan kami akan memperkuat skuat dalam posisi yang kami butuhkan dan mereka akan menjadi pemain dengan nama besar,” ungkap Fernandez.
Fernandez juga menjelaskan nama besar Barcelona justru membuat pemain bidikan mereka khawatir bergabung. Pasalnya, ada kemungkinan pemain tersebut justru kesulitan mendapatkan kesempatan bermain.
Situasi ini jelas berbeda dengan apa yang terjadi di musim panas lalu. Kala itu, Barcelona terlihat begitu aktif di bursa transfer. Total ada enam pemain yang mereka beli dengan biaya 122 juta euro (Rp 1,78 triliun).
“Tapi kami sangat senang dengan pemain yang kami datangkan musim panas lalu. Mereka semua telah membuat kemajuan dalam karier mereka,” jelas Fernandez.
Sejak pelatih Ernesto Valverde datang, Barcelona memang dilaporkan akan membuat perombakan besar dalam skuat mereka. Selain kehadiran pemain baru, akan ada banyak pemain yang juga dilepas Blaugrana.
No comments:
Post a Comment