Banyak pertandingan sepakbola yang seringkali menyedot perhatian masyarakat. Terutama untuk laga-laga sengit di berbagai kompetisi bergengsi, seperti, Liga top Eropa Liga Champions, Piala Dunia, dsb.
Aktivitas nonton bareng pun, perlahan-lahan jadi sebuah tradisi tersendiri. Hampir setiap akhir pekan aja, ada lho kelompok-kelompok fans tertentu yang selalu ngadain nonton bareng alias nobar.
Yap, entah dengan layar super besar, ataupun hanya lewat sebuah televisi, nobar emang seru.
Tapi, tau nggak sih, sebenernya, para penikmat sepakbola itu, punya ciri khasnya masing-masing, dan kebagi dalam beberapa tipe.
Pokoknya, sadar nggak sadar, tipe-tipe ini bakalan ketara banget deh kalo pas ada nobar.
Nah, kamu masuknya tipe penonton bola yang kayak gimana nih? Daripada makin penasaran, yuk simak bareng-bareng!
1. Penonton Fanatik
Tipe penonton yang satu ini, pasti ada deh di hampir setiap nobar. Penonton fanatik, biasanya dateng ke lokasi nobar dengan memakai aksesoris bercorak tim yang didukung.
Akserorisnya juga nggak sembarangan, pokoknya lengkap banget deh, mulai dari syal, jersey, hingga bendera.
Selain aksesoris yang super lengkap, para penonton fanatik juga bakalan berisik banget deh, soalnya mereka bakalan nyanyi-nyanyi terus sepanjang nobar.
Yap, sambil berdiri dan ngibarin syal atau bendera, mereka nyanyiin chants dari tim yang mereka dukung.
2. Penonton Sok Tau
Tadi kan berisik karena nyanyiin chants, kalo tipe penonton yang satu ini, justru bawel banget dengan segala komentarnya. Yap, segala hal yang disaksikan pas nobar, bakalan dikomentarin mulu sama mereka.
Bahkan, saking bawelnya, mereka ini jadi terkesan sok tau banget.
"Oper kiri, ayo oper kiri, aduh kenapa di tendang sih, nggak bisa main apa tuh orang," kalimat tersebut biasanya akan diucapin jika pemain dari tim yang didukung ngelakuin kesalahan.
3. Penonton Ekspresif
Tipe penonton yang satu ini, emang jarang ngeluarin suara kalo lagi nobar. Tapi, jangan salah sangka dulu, tanpa suara bukan berarti nggak nikmatin nobar.
Yap, meskipun diem-diem doang, mereka ini justru jadi penonton yang ekspresif banget lho!
Liat aja dari gerak-gerik badan dan mimik wajahnya. Kalo tim yang didukung lagi keserang, ekspresi mereka pasti kayak ketakutan gitu. Terus kalo selamat dari serangan lawan, mereka bakalan langsung ngehela nafas.
4. Penonton Ikut-Ikutan
Jika kalian pikir, di dalam nobar itu para penontonnya pada ngerti bola semua, jelas salah banget. Yap, diantara para peserta nobar, ada pula orang yang cuma sekedar ikutan-ikutan doang, bahkan nggak ngerti bola sama sekali lho!
Penonton kayak gini, biasanya cuma diem aja kalo lagi nobar. Mereka justru lebih sibuk mainin hp ketimbang nonton bolanya.
Ekspresi mereka juga bakalan biasa aja, kalo ada yang golin pun, paling cuma senyum-senyum doang.
5. Penonton yang Pacaran
Tipe penonton yang satu ini, kayaknya gatau tempat banget deh. Lagi seru-serunya nonton bola, eh mereka malah justru asik pacaran.
Parahnya lagi, kalo pacar yang dibawa itu cantik banget, suasana nobar pasti jadi makin nggak kondusif.
Gini deh, peserta nobar itu kan, mayoritas para cowok. Meskipun lagi fokus nonton bola, naluri berburu para cowok tentunya tetep aktif juga dong.
Kalo ada satu cewek cantik aja di sana, pasti banyak peserta nobar yang pandangannya bakalan kealih. Sambil asik nobar, sesekali juga curi-curi pandang ke cewek cantik yang ada.
Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan Antoine Griezmann akan bersaing memperebutkan gelar pemain terbaik FIFA 2016 yang kini disebut ‘The Best’.
Lewat keterangan resmi, Jumat (2/12) malam, FIFA merilis tiga nama pemain yang menjadi nomine akhir The Best 2016. Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, Ronaldo, Messi, dan Griezmann berhasil menjadi finalis tiga besar.
Ronaldo, Messi, dan Griezmann berhasil mengalahkan 24 pemain lainnya yang menjadi nomine. Ketiganya dipilih oleh kapten dan pelatih timnas anggota FIFA, jurnalis, dan pengunjung situs FIFA.
Dalam pernyataan resmi, Ronaldo terpilih setelah berhasil membawa Real Madrid memenangi trofi Liga Champions dan juara Piala Eropa 2016 bersama timnas Portugal.
Messi meraih sukses bersama Barcelona dengan merebut gelar ganda (La Liga dan Piala Raja) musim lalu. Kapten timnas Argentina itu juga lolos ke final Copa America Centenario.
Griezmann sebenarnya gagal meraih gelar di level klub dan sepak bola internasional musim lalu. Namun, penyerang 25 tahun itu berhasil membawa timnas Perancis ke final Piala Eropa 2016 dan mengantarkan Atletico Madrid menduduki peringkat ketiga La Liga.
Sementara itu, tiga nomine pelatih terbaik adalah Zinedine Zidane (Real Madrid), Claudio Ranieri (Leicester City), dan Fernando Santos (timnas Portugal).
Upacara penghargaan The Best 2016 akan berlangsung di Zurich, Swiss, 9 Januari mendatang.
DFB-Pokal telah mendapat izin untuk memperkenalkan substitusi pemain keempat. Artinya, setiap tim boleh menurunkan pemain pengganti keempat jika laga dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu.
Aturan itu akan mulai diterapkan pada babak ketiga (16 besar) DFB-Pokal yang akan digelar pada 7 dan 8 Februari 2017 dan akan berlaku penuh mulai musim 2017/18.
Federasi Sepakbola Jerman (DFB) sebelumnya telah mengajukan usulan tersebut kepada Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) yang akhirnya dikabulkan pada Jumat (2/12).
Wakil presiden DFB Peter Frymuth menyambut positif kabar tersebut dan mengisyaratkan aturan ini bukan tidak mungkin akan diterapkan di kompetisi lain. "Kami senang bahwa semua klub [di DFB-Pokal] kini bisa mendapat keuntungan dari aturan ini," terang Frymuth.
Substitusi pemain keempat ini pernah diujicobakan di Olimpiade Rio 2016 dan bakal diterapkan di Piala Dunia Antarklub 2016 pada bulan ini. Sepakbola Inggris juga berencana mengadaptasi aturan ini mulai perempat-final Piala FA musim ini.
Semusim membela Inter Milan, gelandang muda asal Prancis Geoffrey Kondogbia mendapat trofi dari media Italia. Akan tetapi, trofi Bidone d’Oro ini justru tak dapat dibanggakan karena merupakan piala yang diberikan bagi pemain yang dianggap gagal.
Bidone d’Oro sendiri memiliki arti ‘tempat sampah emas’, perumpamaan bagi pemain yang dibeli mahal namun gagal bersinar di dalam timnya.
Pada kesempatan kali ini, Kondogbia menjadi aktor penerima penghargaan tersebut. Tak hanya pemain i Nerazzurri, dua pemain lainnya Hernanes (Juventus), Luiz Adriano (AC Milan), dan Ravel Morrison (Lazio) juga mendapat trofi terburuk di Italia.
Sebagaiman dikutip Football Italia, Sabtu (3/12) Inter menjadi tim terbanyak yang mendapatkan gelar tersebut, antara lain Kondogbia, Felipe Melo, Stevan Jovetic, dan pemain yang telah mereka pinjamakan ke klub lain seperti Dodo, serta Martin Montoya.
Kondogbia dianggap terdepan dalam menyandang gelar tersebut karena ia diboyong dari AS Monaco dengan banderol fantastis berupa 36 juta euro (Rp 516 miliar).
Untuk diketahui pertama kali penghargaan Bidone d’Oro muncul pada 2003. Awalnya ide ini diprakarsai oleh sebuah acara olahraga di Italia, Catersport, Radio 2. Sejak saat itu, penghargaan ini selalu konsisten diberikan tiap tahunnya.
Nominasi Bidone d'Oro:
Diego LOPEZ (AC Milan) DODO' (Inter/Sampdoria) HERNANES (Juventus) Stevan JOVETIC (Inter Milan) Geoffrey KONDOGBIA (Inter Milan) Luiz ADRIANO (AC Milan) Felipe MELO (Inter Milan) Martin MONTOYA (Inter Milan) Ravel MORRISON (Lazio) Mario SUAREZ (Fiorentina)
Para pemain Manchester City kehilangan kendali saat bertarung melawan Chelsea di Stadion Etihad, Sabtu (3/12). Dua pemain mereka, Sergio Aguero dan Fernandinho mengamuk jelang akhir laga usai City tertinggal 1-2.
Aguero tampak berbuat kasar kepada bek Chelsea, David Luiz, sementara Fernandinho terlibat friksi dengan gelandang the Blues, Cecs Fabregas. Baik Aguero dan Fernandinho pun harus rela menerima kartu merah.
Hanya bemain dengan sembilan pemain, City pun harus rela kembali kebobolan dan mengakhiri laga dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim tamu. Sebagai pelatih City, Josep Guardiola memohon maaf atas perilaku dua pemainnya ini.
“Saya ingin meminta maaf,” kata dia dikutip dari the Guardian, Ahad (4/12).
Meski demikian, Guardiola merasa keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada dua pemainnya pun layak disorot. Misalnya dalam kejadian yang melibatkan Aguero dan Luiz. Menurut eks pelatih Barcelona ini, pelanggaran yang membuat Aguero dikeluarkan sebenarnya murni tabrakan.
“Baik Luiz dan Aguero, keduanya pemain yang kuat, tapi Luiz jatuh dan Aguero ada di situ, saya pikir tak ada sentuhan yang intens,” kata Guardiola.
Bintang Arsenal, Mesut Ozil yakin timnya bisa jadi jawara kompetisi Liga Champions di akhir musim nanti dan siap pulang ke Real Madrid.
Mesut Ozil ingin segera membawa Arsenal juara Liga Champions dan kembali ke Real Madrid untuk dilatih oleh Zinedine Zidane.
Klub asal London itu belum pernah masuk ke babak 16 besar Liga Champions sejak musim 2009/10 lalu. Kala itu Arsenal kalah di babak perempat-final oleh FC Barcelona yang masih dilatih oleh Josep Guardiola.
Namun melihat permainan Arsenal akhir-akhir ini dan juga laga di Grup A, Ozil yakin The Gunners bisa jawara. Hal tersebut disebabkan Arsenal tidak terkalahkan di Grup A, meski berada di posisi kedua di bawah Paris Saint-Germain.
"Saya rasa kami hanya sedikit kurang beruntung, dalam segala hal," ujar pesepakbola asal Jerman itu pada harian Marca.
"Kami kurang beruntung dalam pengundian Liga Champions. Dalam beberapa musim terakhir, kami harus menghadapi Barcelona dan Bayern Munich sejak awal."
"Dan setelahnya, kami masih memiliki kesempatan. Tapi saya rasa kami kurang percaya diri kala melakoni laga melawan tim-tim besar, khususnya di babak tersebut."
"Ini merupakan serangkaian faktor tapi kami percaya bahwa kami bisa melakukannya. Saya harap bisa memenangkan Liga Champions bersama Arsenal. Saya rasa kami bisa melakukannya. Seperti yang sudah saya katakan, kami membutuhkan keberuntungan tapi kenapa tidak, kami diperkuat pemain-pemain yang hebat."
"Bisa lolos ke fase penyisihan (babak knock-out) membuktikan bahwa kami berada di jalur yang benar dan melakukan di jalan yang benar. Arsenal selalu bisa lolos dari fase grup dan sudah saatnya untu mengambil langkah lebih lanjut."
Kala disinggung perihal pengalamannya bermain di Santiago Bernabeu, pemain berusia 28 tahun ini mengaku mempunyai memori indah bersama Real Madrid.
"Tentu saja, saya tidak lupa dengan waktu di Madrid. Tiga tahun sudah berlalu dan saya mempunyai banyak kenangan indah di sana. Kembali? Kita lihat nanti."
"Zidane adalah idola saya, sebagai anak kecil saya ingin seperti dia di atas lapangan."
"Madrid adalah klub besar. Saya bermain dengan pemain-pemain hebat. Saya masih mempunyai teman di sana. Madridista sangat setia dan menyayangi saya."
"Banyak suporter Real Madrid yang mengirimi saya pesan dan meminta untuk kembali, jadi saya memiliki kenangan indah di sana," imbuhnya.
No comments:
Post a Comment