Koke mendapatkan kartu merah ketika Atletico Madrid tumbang 0-1 dari Sevilla dalam lanjutan La Liga pada akhir pekan kemarin. Itu merupakan kartu merah pertama yang didapat Koke dalam sepanjang karir bermainnya.
Meskipun demikian, masih ada sejumlah bintang La Liga lainnya yang belum sekalipun terkena kartu merah ketika tampil di lapangan. Siapa saja mereka? Berikut ini daftarnya seperti dilansir Marca.
1. Giuseppe Rossi
Rossi kini bermain bersama Celta Vigo dengan status pinjaman dari Fiorentina. Bomber asal Italia itu memang tidak asing dengan La Liga karena sebelumnya pernah bermain di kompetisi ini bersama Levante dan Villarreal. Rossi sudah menjalani 159 pertandingan di La Liga dan tidak pernah merasakan pengalaman pahit diusir wasit.
2. Gaizka Toquero
Nama Toquero mungkin tidak setenar bintang-bintang La Liga lainnya. Meskipun begitu, ia punya prestasi yang membanggakan karena tidak pernah mendapatkan kartu merah dari wasit dalam 162 penampilan di La Liga. Pemain berusia 32 tahun itu memperkuat Deportivo Alaves pada tahun 2015 setelah sebelumnya bermain untuk Athletic Bilbao.
3. Benat Etxebarria
Benat membuat debutnya di La Liga pada tahun 1996. Sejak saat itu ia sudah menjalani 164 pertandingan di kasta tertinggi sepakbola Spanyol. Gelandang Athletic Bilbao itu juga tidak pernah membuat wasit mengeluarkan kartu merah untuknya.
4. Tiago
Tiago mulai bermain di La Liga pada tahun 2009 setelah bergabung dengan Atletico Madrid. Gelandang Portugal itu sekarang memang sudah jarang tampil di atas lapangan lantaran masalah cedera. Meskipun begitu, Tiago sudah menjalani 168 partai di La Liga dan belum sekalipun dipaksa meninggalkan lapangan lebih cepat oleh wasit.
5. Carlos Vela
Carlos Vela saat ini masih memperkuat Real Sociedad. Penyerang asal Meksiko itu sudah berada di Anoeta sejak tahun 2011 dan telah menjalani 213 pertandingan di La Liga. Mantan pemain Arsenal itu sampai saat ini belum pernah mendapatkan kartu merah dari wasit.
6. Karim Benzema
Benzema merupakan pemain andalan di lini depan Real Madrid. Bintang Prancis itu sudah mencetak banyak gol untuk Los Blancos dan memenangkan banyak gelar di sana. Benzema sudah melakoni 222 pertandingan di La Liga dan selalu aman dari kartu merah.
7. Antoine Griezmann
Griezmann memulai karirnya bersama Real Sociedad dan pindah ke Atletico Madrid pada tahun 2014 lalu. Pemain Prancis itu kini sedang diminati banyak klub besar Eropa setelah melihat penampilannya di lapangan. Total bermain 224 pertandingan di La Liga dan tidak pernah mendapatkan kartu merah menjadi prestasi tersendiri bagi Griezmann.
8. Ruben Castro
Ruben Castro sudah cukup lama malang melintang di kompetisi La Liga. Pemain berusia 35 tahun ini memperkuat Real Betis sejak tahun 2010 setelah ditransfer dari Deportivo La Coruna. Castro terlibat dalam 246 pertandingan di La Liga dan belum sekalipun mencicipi kartu merah.
9. Lionel Messi
Messi menghabiskan sebagian besar karirnya bersama Barcelona. La Pulga menjadi bagian penting di Camp Nou dan sudah mempersembahkan banyak gelar di sana. Pemenang lima Ballon d’Or itu sudah tampil dalam 355 pertandingan di La Liga dan tidak pernah diusir wasit.
10. Andres Iniesta
Sama seperti Messi, Iniesta juga tidak pernah meninggalkan Barcelona dalam sepanjang karirnya. Sang kapten juga dikenal sebagai pemain yang santun karena tidak pernah mengoleksi kartu merah setelah menjalani 394 pertandingan di La Liga. Iniesta sudah memenangkan 30 gelar baik domestik maupun Eropa selama memperkuat Barcelona.
Manajer Manchester United, Jose Mourinho punya rencana gila untuk pemain termahal dunia, Paul Pogba. Mourinho bakal memainkan Pogba sebagai bek tengah.
Rencana Mourinho itu terbilang cukup gila. Sebab, sejak memulai kariernya sebagai pesepak bola, Pogba berposisi sebagai gelandang. Kariernya kian berkembang setelah bergabung Juventus pada 2012 hingga 2016.
Pada bursa transfer musim panas lalu, dia memutuskan untuk kembali ke klub lamanya, MU. Manajemen Setan Merah (sebutan MU) harus mengeluarkan 105 juta euro untuk mendatangkan gelandang berusia 23 tahun tersebut.
Namun, sayangnya Pogba baru mencetak satu gol dari delapan pertandingan bersama MU di Liga Premier Inggris. Belum maksimalnya performa Pogba di lini tengah membuat Mourinho bakal mengubah posisinya sebagai bek tengah.
“Dengan kualitas umpan, permainan di udara, kelincahannya dengan tubuh besar, dan permainan di lini pertahanan, sepertinya dia (Pogba) bisa menjadi bek yang fenomenal juga,” ucap Mourinho, seperti dikutip dari The Sun.
Manajer asal Portugal itu sangat yakin Pogba bisa menjadi salah satu bek tangguh di dunia. Namun, Mourinho menyadari bahwa gaya permainan Pogba yang empat musim terakhir bermain di Serie A masih perlu beradaptasi dengan atmosfer Liga Premier Inggris.
“Pogba bisa bermain di banyak posisi. Tapi, masalahnya itu bukan posisi atau sistem permainan. Menurut saya, masalah Pogba adalah gaya permainannya berbeda,” ucap Mourinho.
“Dia berasal dari kompetisi sepak bola yang gayanya berbeda dengan di sini (Inggris). Dia berada di level terbaik sepak bola dan benar-benar sangat sulit untuk dimainkan, terutama untuk pemain yang posisinya gelandang,” katanya.
Meski demikian, pria berusia 53 tahun itu optimistis Pogba bisa melewati masa-masa sulitnya. “Dia pemain yang fenomenal dan memiliki potensi luar biasa. Dia merupakan pemain super untuk tujuh hingga delapan tahun ke depan,” papar mantan pelatih Porto ini.
Kehebatan seorang Graziano Pelle di depan gawang lawan tak perlu dipertanyakan lagi. Bomber asal Italia itu baru saja mencetak indah bagi klubnya, Shandong Luneng.
Menariknya, gol ke gawang Chongqing Lifan ini tercipta lewat proses yang spektakuler. Menerima bola crossing dari sisi kiri, Pelle memutuskan untuk mengontrolnya dengan dada.
Setelahnya, Pelle melanjutkan dengan membalikkan bola melewati kepalanya dan diakhiri dengan sebuah tembakan voli first time sambil membalikkan badan.
Performa buruk Cristiano Ronaldoakhir-akhir ini dilaporkan membuat skuat Real Madrid tak akur di ruang ganti.
Pemain 31 tahun tersebut hanya bisa mencetak empat gol selama 768 menit terakhir di atas lapangan. Catatan ini merupakan krisis gol terburuk sepanjang kariernya di Real Madrid.
Kemandulannya ini membuat fans Real Madrid yang menghadiri pertandingan lawan Athletic Bilbao kemarin kecewa, meski menang 2-1 namun Ronaldo tak menyumbang gol. Tak aneh jika pemain asal Portugal tersebut menjadi bahan cibiran di Santiago Bernabeu.
Hal serupa sebenarnya juga terjadi di tengah para pemain Los Blancos, kendati mereka tak berani menunjukkannya langsung di depan Ronaldo.
“Jika ada pemimpin di ruang ganti [yang mengkritik Ronaldo], ia akan bicara tatap muka dengan Cristiano,” kata seorang jurnalis Pipi Estrada saat tampil dalam acara di layar kaca pro-Madrid, El Chiringuito, seperti dikutip The Mirror.
“Di belakangnya, suara-suara [cibiran] makin gaduh. Ruang ganti kehilangan sosok pemimpin, tapi kami tak bisa menyangkal ada beberapa hal yang perlu dimintai pertanggunjawaban,” sambungnya.
Selain Gareth Bale dan Luka Modric, Toni Kroos disebut sebagai pemain terakhir yang merasa geram pada Ronaldo karena ke-egoisannya.
Sementara itu, Marco Asensio dan Alvaro Morata diduga yang paling kecewa Ronaldo. Jika melihat rasio gol, dua pemain Spanyol tersebut lebih baik dari Ronaldo. Tapi Zinedine Zidane masih tetap saja mengutamakan memasang BBC (Benzema, Bale dan Ronaldo) di lini depan.
Meskipun ada yang membencinya, Ronaldo tetap mendapat dukungan dari sejumlah pemain lain di antaranya: Sergio Ramos, Pepe dan Marcelo. Hal inilah yang membuat ruang ganti Real Madrid menjadi ‘panas’.
Inter Milan ingin memanfaatkan ketidakjelasan masa depan Wayne Rooney bersama Manchester United. Seperti diberitakan CalcioMercatoWeb, Nerazzurri –julukan Inter– bertekad mendatangkan Rooney pada bursa transfer Januari 2017.
Jika berhasil didatangkan, Rooney dapat dimainkan di beberapa posisi dalam racikan 4-3-3 Frank De Boer. Selain dapat ditempatkan sebagai gelandang, Wazza –sapaan akrab Rooney– juga bisa dimainkan sebagai penyerang atau bahkan winger.
Pengalaman adalah sesuatu yang dapat ditularkan Wazza kepada skuad Inter. Terlebih, di skuad Inter saat ini minim pemain berkelas dunia yang dapat meningkatkan mentalitas tim secara instan.
Saat itulah keberadaan Rooney sangat dibutuhkan, mengingat pesepakbola berusia 30 tahun telah meraih kesuksesan sejak membela Man United pada 2004. Akan tetapi memasuki musim 2016-2017, peran Wazza kian terkikis.
Mantan pemain Everton tersebut tak lagi menjadi pemain utama Manchester Merah. Rooney hanya berstatus sebagai pemain cadangan, terkhusus di empat laga terakhir yang dimainkan Man United di Liga Inggris.
No comments:
Post a Comment